Fotografer Dokumenter

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai fotografer dokumenter melibatkan mengambil gambar yang menceritakan cerita dan peristiwa nyata melalui lensa kamera.

Tugas utama meliputi mencari momen yang menarik dan mengabadikan momen tersebut dengan teknik fotografi yang tepat untuk mengkomunikasikan pesan yang diinginkan.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan proses editing dan penyuntingan foto untuk menciptakan karya yang berkualitas dan memikat perhatian.

Apa saya cocok bekerja sebagai Fotografer dokumenter?

Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Fotografer Dokumenter adalah seseorang yang kreatif, memiliki ketajaman naluri untuk menangkap momen-momen yang berarti, dan memiliki kemampuan teknis dalam mengoperasikan peralatan fotografi.

Dalam pekerjaan ini, seorang fotografer dokumenter juga perlu memiliki ketekunan dan keberanian untuk menghadapi situasi yang tidak terduga, serta kemampuan beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda.

Jika kamu tidak tertarik dengan mengabadikan momen-momen spontan, kurang sabar dalam mencari angle yang tepat, dan tidak ramah dengan orang-orang yang kamu temui, kemungkinan kamu tidak cocok menjadi fotografer dokumenter.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang fotografer dokumenter adalah bahwa mereka hanya perlu mengambil gambar tanpa perlu memiliki keahlian teknis. Namun, kenyataannya, fotografer dokumenter perlu memiliki pengetahuan tentang komposisi, pencahayaan, serta kemampuan untuk menangkap momen yang unik.

Ekspektasi terhadap fotografer dokumenter adalah bahwa mereka harus selalu berada di tempat-tempat menarik dan menghasilkan foto-foto yang dramatis. Namun, realitanya, fotografer dokumenter juga menghabiskan banyak waktu dalam pemilihan subjek yang tepat, observasi yang cermat, dan kesabaran dalam menunggu momen yang tepat.

Perbedaan antara fotografer dokumenter dengan profesi yang mirip seperti jurnalis foto adalah bahwa tujuan fotografer dokumenter adalah untuk merekam kehidupan sehari-hari dan memotret kisah yang menginspirasi, sedangkan jurnalis foto lebih fokus pada liputan berita dan peristiwa penting.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Fotografi
Seni dan Desain Grafis
Jurnalisme dan Komunikasi Massa
Antropologi atau Sosiologi
Sejarah atau Studi Budaya
Sastra atau studi bahasa
Seni Rupa
Film dan Televisi
Desain Interior atau Arsitektur
Ekologi atau Konservasi Alam

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

National Geographic Indonesia
Indonesian Heritage Society
Perusahaan Media (Kompas, Tempo, Detik)
Pemerintah Daerah
Perusahaan Pariwisata (hotel, agen perjalanan)
Perusahaan Buku dan Majalah
Perusahaan Event Organizer
Perusahaan Advertising dan PR
Perusahaan NGO (World Wildlife Fund, Greenpeace)
Perusahaan Penerbitan (Gramedia, Elex Media)