Pekerjaan di bidang geomorfologi melibatkan analisis dan pemetaan bentuk dan struktur permukaan bumi.
Tugas utama meliputi penelitian dan pengumpulan data tentang proses geologis yang membentuk bentuk lahan, seperti gunung, lembah, sungai, dan pantai.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan penentuan risiko terjadinya bencana alam, seperti tanah longsor dan tsunami, serta memberikan rekomendasi untuk mitigasi dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Profil orang yang cocok untuk bidang Geomorfologi adalah seseorang yang memiliki minat dan pengetahuan mendalam tentang bentuk dan proses pembentukan lahan, serta memiliki kemampuan menganalisis dan menginterpretasi data geologis dan topografis.
Disamping itu, seorang kandidat juga harus memiliki keterampilan dalam menggunakan perangkat lunak dan peralatan geospasial modern untuk melakukan pengamatan dan pemodelan lahan.
Seseorang yang tidak cocok dengan pekerjaan geomorfolog adalah orang yang tidak memiliki minat atau keahlian dalam menganalisis dan memahami perkembangan serta pola bentukan lahan dan struktur geologi.
Miskonsepsi tentang profesi Geomorfolog adalah bahwa mereka hanya bekerja di lapangan dan tidak memiliki kemampuan analisis dan penelitian yang mendalam.
Ekspektasi yang sering salah tentang profesi ini adalah bahwa mereka hanya menggambar peta dan tidak terlibat dalam pengembangan kebijakan atau perencanaan lingkungan.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti ahli geologi atau ahli geografi, adalah bahwa Geomorfolog sangat fokus pada studi tentang bentuk dan perubahan permukaan bumi, sementara profesi lain mungkin lebih luas dalam cakupan dan khusus dalam aspek lain dari ilmu bumi atau geografi.