Sebagai guru seni pedalangan, tugas utama adalah mengajar dan membimbing siswa dalam mengembangkan keterampilan seni pedalangan.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan menciptakan dan mempertunjukkan karya seni pedalangan baik secara individu maupun dalam kelompok.
Selain itu, guru seni pedalangan juga bertanggung jawab dalam mengelola dan merawat peralatan dan bahan-bahan yang digunakan dalam seni pedalangan.
Seorang yang memiliki bakat seni yang kreatif, mampu menginspirasi dan mengajarkan teknik-teknik seni pedalangan yang kompleks, serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik akan cocok menjadi seorang Guru Seni Pedalangan.
Kemampuan dalam menciptakan karakter dan mampu mengimprovisasi dalam pertunjukan pedalangan akan membantu para siswa untuk memahami dan mengembangkan seni pedalangan dengan lebih baik.
Jika kamu tidak memiliki antusiasme atau minat terhadap seni tradisional Jawa seperti wayang, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai guru seni pedalangan.
Miskonsepsi tentang Guru Seni Pedalangan adalah bahwa mereka hanya mengajarkan keterampilan dasar dalam membuat boneka wayang tanpa memperhatikan aspek artistik dan estetika. Namun, kenyataannya adalah mereka juga mengajar tentang sejarah seni pedalangan, teknik permainan wayang, dan interpretasi cerita yang dibawakan.
Ada pemahaman keliru bahwa menjadi Guru Seni Pedalangan hanya membutuhkan kemampuan dalam membuat karakter boneka wayang. Padahal, seorang Guru Seni Pedalangan juga harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang budaya dan tradisi pedalangan, serta keahlian dalam menyusun dan mengatur adegan wayang yang dramatis.
Perbedaan utama antara Guru Seni Pedalangan dan profesi yang mirip, seperti seniman boneka atau seniman teater, adalah fokus utama pada seni khas Indonesia yaitu seni pedalangan. Guru Seni Pedalangan bertanggung jawab untuk melestarikan dan mengajarkan seni pedalangan kepada generasi selanjutnya, sementara profesi lain mungkin memiliki fokus yang lebih luas dalam seni pertunjukan yang berbeda-beda.