Hakim tinggi adalah pekerjaan di bidang peradilan yang memiliki wewenang tinggi dalam menjatuhkan putusan atas perkara hukum yang kompleks.
Tugas utama seorang hakim tinggi adalah memimpin sidang pengadilan, menganalisis bukti, mendengarkan argumen dari kedua belah pihak, dan membuat keputusan yang adil berdasarkan hukum yang berlaku.
Selain itu, hakim tinggi juga bertanggung jawab untuk memenuhi standar etika dan integritas, serta melakukan pengawasan terhadap hakim-hakim di pengadilan yang lebih rendah.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Hakim Tinggi adalah seorang yang memiliki integritas tinggi, pengetahuan hukum yang luas, dan kemampuan analisis yang baik, serta dapat mengambil keputusan yang adil dan objektif.
Dalam posisi ini, seseorang juga harus memiliki kepemimpinan yang kuat, dapat bekerja dengan tekanan, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk berinteraksi dengan berbagai pihak.
Jika kamu adalah seseorang yang tidak tegas, kurang obyektif, dan tidak memiliki keinginan kuat untuk mencari keadilan, kemungkinan kamu tidak cocok menjadi hakim tinggi.
Miskonsepsi tentang profesi Hakim Tinggi adalah bahwa mereka secara terus-menerus membawa keadilan kepada semua pihak tanpa memihak. Namun, kenyataannya, Hakim Tinggi juga manusia dan dapat memiliki preferensi atau interpretasi hukum yang berbeda.
Ekspektasi terhadap Hakim Tinggi seringkali adalah bahwa mereka memiliki kekuatan absolut dalam pengambilan keputusan hukum yang sangat besar. Namun, realitanya adalah mereka harus mempertimbangkan hukum yang berlaku, preseden, dan argumen dari kedua belah pihak sebelum membuat keputusan.
Perbedaan yang signifikan antara profesi Hakim Tinggi dengan profesi yang mirip, seperti Jaksa atau Pengacara, adalah bahwa Hakim Tinggi merupakan petugas publik yang bertugas menjawab keadilan dan menafsirkan hukum dengan independen, sedangkan profesi lainnya dapat mewakili kepentingan pihak tertentu.