Sebagai instruktur seni dan keterampilan, tugas utama adalah mengajarkan teknik-teknik seni dan keterampilan kepada siswa.
Pekerjaan ini melibatkan perencanaan dan pelaksanaan kelas yang kreatif dan interaktif, serta memberikan umpan balik dan evaluasi kepada siswa.
Selain itu, dalam pekerjaan ini juga perlu berkomunikasi dengan siswa dan orang tua untuk memastikan progres belajar mereka dan memberikan dukungan yang diperlukan.
Seorang yang berbakat dalam seni dan memiliki keterampilan komunikasi yang baik akan cocok dengan pekerjaan sebagai instruktur seni dan keterampilan.
Mampu menginspirasi dan membimbing orang lain untuk mengembangkan passion mereka dalam seni dan keterampilan akan menjadi kelebihan yang sangat diperlukan dalam pekerjaan ini.
Jika kamu tidak memiliki kreativitas yang tinggi, tidak sabar dalam mengajar, serta tidak memiliki keterampilan seni yang memadai, maka kamu tidak cocok sebagai seorang instruktur seni dan keterampilan.
Miskonsepsi tentang instruktur seni dan keterampilan adalah bahwa pekerjaan ini hanya melibatkan mengajar dan memberi pelajaran seni saja, padahal sebenarnya instruktur juga harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang teknik, pengetahuan, dan perkembangan seni dan keterampilan terkini.
Ekspektasi yang sering salah dalam profesi instruktur seni dan keterampilan adalah bahwa mereka secara otomatis akan menjadi ahli dalam setiap bidang seni dan keterampilan, padahal faktanya instruktur juga perlu terus belajar dan mengasah kemampuan mereka agar tetap relevan dan kompeten.
Perbedaan utama dengan profesi yang mirip seperti guru seni adalah bahwa instruktur seni dan keterampilan lebih berfokus pada mengajarkan teknik dan keterampilan spesifik dalam seni, sedangkan guru seni cenderung mengajarkan aspek yang lebih luas dan teoritis seperti sejarah seni dan apresiasi seni.