Pekerjaan jurnalis kelautan melibatkan liputan berita dan penyelidikan di sektor kelautan dan perikanan.
Tugas utama meliputi melaporkan tentang isu-isu terkait perikanan berkelanjutan, pengelolaan sumber daya laut, dan masalah lingkungan laut.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan wawancara dengan nelayan, peneliti, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menyampaikan informasi yang akurat dan berguna kepada masyarakat luas.
Seorang yang cocok untuk menjadi jurnalis kelautan adalah seseorang yang memiliki minat dan pengetahuan yang mendalam tentang kehidupan laut dan ekosistemnya, serta mampu melakukan penelitian dan wawancara dengan baik.
Skill menulis yang baik dan kemampuan untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berbeda juga sangat diperlukan dalam pekerjaan ini.
Jika kamu tidak tertarik dengan kehidupan laut, memiliki kecenderungan mabuk laut atau tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang bidang kelautan, kemungkinan kamu tidak cocok sebagai jurnalis kelautan.
Miskonsepsi tentang profesi jurnalis kelautan adalah bahwa pekerjaan ini sering kali dianggap sebagai petualangan mewah di lautan yang penuh dengan keindahan alam, padahal realitanya pekerjaan ini melibatkan risiko tinggi dan tantangan yang berat.
Ekspektasi yang salah tentang jurnalis kelautan adalah bahwa mereka hanya meliput tentang keindahan laut dan kehidupan bawah air, tetapi sebenarnya mereka juga harus menghadapi isu-isu lingkungan yang kompleks seperti polusi laut dan penangkapan ikan yang berlebihan.
Perbedaan antara profesi jurnalis kelautan dengan profesi yang mirip seperti fotografer bawah air adalah bahwa jurnalis kelautan juga memiliki tugas untuk menyampaikan berita dan informasi yang akurat tentang laut kepada masyarakat, sedangkan fotografer bawah air lebih fokus pada pengambilan gambar visual.