Pekerjaan sebagai konselor pendamping tunarungu melibatkan memberikan dukungan dan bimbingan kepada individu dengan gangguan pendengaran.
Tugas utamanya adalah membantu tunarungu dalam mengatasi kesulitan komunikasi dan mengembangkan keterampilan sosial yang dapat membantu mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, konselor pendamping tunarungu juga bertugas untuk mengedukasi masyarakat tentang kebutuhan dan hak-hak individu dengan gangguan pendengaran.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan sebagai konselor pendamping tunarungu adalah seseorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang bahasa isyarat, empati yang tinggi, dan kemampuan mendengarkan yang baik serta bersikap sabar dalam membantu tunarungu menghadapi masalah dan memahami perasaan mereka.
Sebagai konselor pendamping, seorang kandidat juga harus memiliki keterampilan komunikasi yang efektif, dapat bekerja secara individual maupun dalam tim, dan memiliki kepekaan budaya terhadap komunitas tunarungu yang beragam.
Jika kamu tidak memiliki kemampuan bahasa isyarat, kurang peka terhadap kebutuhan khusus tunarungu, dan memiliki kurang motivasi untuk mendukung pengembangan mereka, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai konselor pendamping tunarungu.
Miskonsepsi tentang profesi Konselor pendamping tunarungu adalah bahwa mereka hanya bertugas untuk mengajarkan bahasa isyarat. Padahal, sebenarnya tugas mereka lebih kompleks, yaitu membantu tunarungu dalam mengatasi masalah emosional dan sosial, serta mendukung mereka dalam mengembangkan potensi diri.
Ekspektasi yang salah tentang profesi ini adalah bahwa Konselor pendamping tunarungu akan bisa menyembuhkan gangguan pendengaran tunarungu. Padahal, profesi ini tidak bertujuan untuk menyembuhkan, tetapi lebih kepada memberikan dukungan dan bimbingan agar mereka dapat hidup secara mandiri dan merasa diterima di masyarakat.
Perbedaan dengan profesi yang mirip seperti guru pendamping tunarungu adalah bahwa Konselor pendamping tunarungu fokus pada aspek psikologis dan emosional, sementara guru pendamping tunarungu lebih fokus pada aspek pendidikan dan akademik. Konselor pendamping tunarungu bekerja secara individual dengan klien mereka, sementara guru pendamping tunarungu bekerja di dalam kelas dengan sekelompok anak tunarungu.