Pekerjaan sebagai konservator arkeologi melibatkan pelestarian dan pemulihan artefak dan benda-benda bersejarah.
Tugas utama konservator arkeologi meliputi pemeliharaan dan perawatan benda-benda bersejarah agar tetap terjaga kondisinya.
Selain itu, konservator arkeologi juga bertanggung jawab dalam penelitian dan dokumentasi artefak, serta memberikan perlindungan terhadap kerusakan yang bisa terjadi pada benda-benda tersebut.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Konservator Arkeologi adalah seorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang sejarah dan budaya, memiliki kemampuan analisis yang tinggi, dan memiliki keahlian dalam pemulihan benda-benda bersejarah.
Mengingat pekerjaan ini melibatkan penyelidikan dan restorasi benda-benda warisan budaya, seorang konservator juga harus memiliki kepekaan artistik dan ketelitian yang tinggi dalam melakukan tugasnya.
Jika kamu tidak memiliki minat atau keahlian dalam bidang sejarah dan tidak sabar dalam melakukan pekerjaan yang membutuhkan detail dan keakuratan, kemungkinan kamu tidak cocok menjadi seorang konservator arkeologi.
Miskonsepsi tentang profesi Konservator Arkeologi:
Ekspektasi: Konservator arkeologi selalu terlibat dalam ekskavasi situs bersejarah yang menarik.
Realita: Sebagian besar pekerjaan konservator arkeologi dilakukan di laboratorium, mengelola dan melestarikan artefak yang telah ditemukan.
Ekspektasi: Profesi ini hanya melibatkan bekerja dengan benda-benda kuno dari berbagai situs.
Realita: Selain bekerja dengan artefak, konservator arkeologi juga harus memiliki pengetahuan ilmiah dan keahlian dalam analisis serta perlindungan benda-benda bersejarah.
Perbedaan dengan profesi mirip, seperti Arkeolog:
Konservator arkeologi fokus pada perlindungan dan pemulihan artefak yang ditemukan, sementara arkeolog lebih terlibat dalam penelitian dan ekskavasi situs bersejarah.