Pekerjaan sebagai geofisikawan arkeologi merupakan gabungan antara geofisika dan arkeologi untuk mengungkap sejarah melalui studi tentang permukaan bumi.
Tugas utama meliputi penggunaan teknik geofisika seperti pemetaan magnetik, pendugan resistivitas, dan penandaan seismik untuk mengidentifikasi situs arkeologi yang tersembunyi.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan analisis dan interpretasi data untuk mengungkap informasi tentang pemukiman manusia, struktur bangunan, dan benda-benda kebudayaan di dalam tanah.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Geofisikawan Arkeologi adalah seseorang yang memiliki ketertarikan dalam bidang sejarah dan arkeologi, memiliki pemahaman yang kuat tentang ilmu geofisika, dan mampu melakukan interpretasi data dengan akurat dan detail.
Selain itu, seorang kandidat juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, bekerja secara tim, dan sanggup bekerja di lapangan dalam kondisi yang beragam.
Seseorang yang tidak cocok dengan pekerjaan sebagai geofisikawan arkeologi adalah mereka yang tidak memiliki minat dan pengetahuan dalam bidang geologi, arkeologi, dan pemrosesan data geofisika.
Miskonsepsi tentang profesi Geofisikawan Arkeologi adalah bahwa mereka hanya akan bekerja di situs arkeologi terkenal seperti Piramida Mesir, padahal mereka juga dapat melakukan penelitian di situs-situs yang kurang terkenal.
Ekspektasi saat menjadi Geofisikawan Arkeologi adalah bisa menemukan artefak bersejarah yang sangat berharga setiap saat, padahal kenyataannya mereka perlu melakukan penelitian yang intensif dan menjadi bagian dari tim arkeolog untuk menemukan hal-hal penting.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti Arkeolog, adalah bahwa Geofisikawan Arkeologi lebih fokus pada penggunaan teknologi dan metode geofisika untuk mengidentifikasi fitur bawah tanah, sedangkan Arkeolog akan lebih fokus pada interpretasi dan analisis data yang telah ditemukan.