Konservator Benda Sejarah

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai konservator benda sejarah adalah memperbaiki, melestarikan, dan membantu dalam merawat benda-benda bersejarah agar tetap terjaga kondisinya.

Tugas utama meliputi analisis dan penilaian kondisi benda sejarah, membuat rencana restorasi dan perawatan yang sesuai, serta melakukan proses restorasi dan perbaikan dengan menggunakan metode dan teknik yang tepat.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan dokumentasi dan penelitian terhadap benda sejarah yang ditangani, serta bekerja secara kolaboratif dengan tim ahli lainnya dalam upaya melestarikan warisan budaya.

Apa saya cocok bekerja sebagai Konservator Benda Sejarah?

Seorang yang cocok untuk menjadi konservator benda sejarah adalah yang memiliki ketelitian tinggi dalam melakukan analisis dan restorasi benda-benda bersejarah serta memiliki pengetahuan dan keahlian dalam ilmu konservasi benda-benda antik.

Mereka juga harus memiliki rasa kreativitas dan ketekunan dalam bekerja, serta sensitivitas terhadap nilai historis dan kultural dari benda-benda tersebut.

Jika kamu tidak tertarik dengan sejarah, tidak memiliki ketelitian yang tinggi dalam memelihara, membersihkan, dan mengkonservasikan benda-benda bersejarah, serta tidak memiliki pengetahuan yang mendalam tentang benda-benda tersebut, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai konservator benda sejarah.

Konsep, ekspektasi dan realita

Salah satu miskonsepsi tentang profesi Konservator Benda Sejarah adalah ekspektasi bahwa pekerjaannya hanya melibatkan membersihkan dan melestarikan benda-benda bersejarah. Namun, realitanya, Konservator Benda Sejarah juga harus memiliki pengetahuan mendalam tentang ilmu bahan, kimia, dan teknologi terbaru untuk melakukan proses konservasi yang sesuai.

Perbedaan yang signifikan antara profesi Konservator Benda Sejarah dengan profesi mirip, seperti ahli waris atau arkeolog, adalah fokus pekerjaannya. Konservator Benda Sejarah lebih berfokus pada pemeliharaan fisik benda-benda bersejarah dengan teknik-teknik konservasi yang aman, sedangkan ahli waris dan arkeolog lebih berfokus pada penelitian dan interpretasi sejarah.

Miskonsepsi lainnya adalah anggapan bahwa menjadi Konservator Benda Sejarah hanya membutuhkan keahlian keterampilan tangan yang tinggi. Padahal, profesi ini juga mengharuskan keterampilan komunikasi yang baik dalam bekerja dengan pihak lain, seperti kurator, pemilik benda, dan ahli lainnya dalam tim konservasi.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Sejarah
Arkeologi
Seni dan Desain
Konservasi dan Restorasi Benda-Benda Sejarah
Antropologi
Ilmu Material dan Teknik Konservasi
Museum dan Kajian Budaya
Pendidikan Konservasi Benda-Benda Sejarah
Seni Rupa
Kajian Heritage dan Warisan Budaya.

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Museum Nasional Indonesia
Museum Seni Rupa dan Keramik
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta
Museum Pusat TNI Angkatan Darat
Museum Perjuangan Rakyat Bali
Museum Fatahillah Jakarta
Museum Sangiran
Museum Sonobudoyo Yogyakarta
Museum Purbakala Sangiran
Museum Kebangkitan Nasional