Pekerjaan sebagai konsultan B3 melibatkan pemeriksaan dan penanganan bahan berbahaya serta pengelolaan limbah B3.
Tugas utama meliputi melakukan audit dan evaluasi resiko bahan berbahaya, memberikan rekomendasi penanganan yang tepat, serta menyusun program pengelolaan limbah B3.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan penyuluhan kepada klien dan pelatihan kepada karyawan mengenai pentingnya keselamatan dan penggunaan bahan berbahaya dengan benar.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan sebagai Konsultan B3 adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang bahaya, bahan beracun, dan berbahaya serta memiliki keterampilan analitis yang kuat dalam mengevaluasi risiko dan memberikan solusi yang tepat.
Jika kamu tidak memiliki minat dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja, tidak memiliki pengetahuan tentang bahan berbahaya, dan tidak memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi dan mengatasi risiko di tempat kerja, kamu akan tidak cocok dengan pekerjaan sebagai konsultan B3.
Ekspektasi yang salah tentang profesi konsultan B3 adalah mereka hanya bekerja dalam lingkup mengidentifikasi dan mengatasi bahaya, bahan beracun, dan berbahaya. Padahal, sebenarnya tugas konsultan B3 juga mencakup mengembangkan kebijakan dan prosedur keselamatan, serta memberikan pelatihan kepada karyawan.
Ketika berbicara tentang realita profesi konsultan B3, seringkali masyarakat mengira pekerjaan ini hanya melibatkan analisis dan pengelolaan limbah berbahaya. Padahal, konsultan B3 juga bertanggung jawab untuk melakukan audit kepatuhan, mengevaluasi risiko, dan memberikan saran strategis kepada perusahaan.
Perbedaan kunci antara profesi konsultan B3 dan profesi terkait lainnya, seperti ahli keselamatan kerja, adalah fokusnya. Konsultan B3 lebih berfokus pada identifikasi dan pengelolaan bahaya, bahan beracun, dan berbahaya, sementara ahli keselamatan kerja mencakup aspek keselamatan dan kesehatan kerja secara keseluruhan, termasuk pencegahan kecelakaan dan cedera kerja.