Seorang konsultan keberlanjutan bangunan bertanggung jawab untuk memberikan saran dan rekomendasi kepada pemilik bangunan tentang cara meningkatkan keberlanjutan bangunan.
Tugas utama meliputi melakukan audit keberlanjutan, mengevaluasi efisiensi energi, air, dan limbah, serta merancang strategi pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kolaborasi dengan arsitek dan insinyur bangunan untuk menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam perencanaan dan konstruksi bangunan baru.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Konsultan keberlanjutan bangunan adalah seseorang yang memiliki pengetahuan yang mendalam tentang praktik keberlanjutan dan memiliki kemampuan analisis yang tinggi, serta mampu memberikan rekomendasi yang inovatif.
Mereka juga harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik dan dapat bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk arsitek, insinyur, dan pemilik properti.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak tertarik dengan isu-isu keberlanjutan, tidak memiliki pengetahuan tentang bangunan dan energi terbarukan, dan tidak memiliki keterampilan komunikasi yang baik untuk berinteraksi dengan berbagai pihak terkait.
Ekspektasi: Seorang konsultan keberlanjutan bangunan diharapkan dapat mengubah semua bangunan menjadi ramah lingkungan. Realita: Tugas seorang konsultan keberlanjutan bangunan adalah memberikan rekomendasi dan solusi untuk meminimalkan dampak negatif bangunan terhadap lingkungan, namun tidak semua bangunan bisa sepenuhnya menjadi 100% ramah lingkungan.
Perbedaan dengan profesi mirip: Seorang arsitek berfokus pada desain dan struktur bangunan, sementara seorang konsultan keberlanjutan bangunan lebih berfokus pada dampak lingkungan dan penggunaan sumber daya yang efisien. Meskipun keduanya bekerja bersama dalam proyek bangunan, peran mereka memiliki perbedaan yang signifikan.
Miskonsepsi: Salah satu miskonsepsi tentang profesi konsultan keberlanjutan bangunan adalah bahwa mereka hanya berfokus pada aspek lingkungan saja. Padahal, konsultan keberlanjutan bangunan juga mempertimbangkan aspek ekonomi dan sosial agar proyek bangunan dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat dan pemilik bangunan.