Sebagai konsultan keselamatan kerja di industri kimia atau farmasi, tugas utama meliputi menganalisis dan mengevaluasi potensi risiko yang ada di lingkungan kerja.
Selain itu, juga bertanggung jawab untuk merancang dan mengimplementasikan strategi serta kebijakan keselamatan yang sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku.
Pekerjaan ini juga melibatkan pelatihan dan pengawasan untuk memastikan bahwa para pekerja telah menerapkan protokol keselamatan dengan benar dan perusahaan telah memenuhi semua persyaratan keselamatan yang diperlukan.
Profil orang yang cocok untuk menjadi konsultan keselamatan kerja di industri kimia atau farmasi adalah seseorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang kesehatan dan keselamatan kerja, berorientasi pada detail, dan dapat menganalisis risiko dengan baik.
Selain itu, seorang kandidat juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, dapat bekerja secara mandiri, dan memiliki keahlian dalam mengembangkan solusi yang inovatif sesuai dengan regulasi keselamatan yang berlaku.
Jika kamu tidak memiliki pengetahuan menyeluruh tentang bahan kimia atau farmasi, tidak teliti dalam memeriksa faktor-faktor keselamatan, dan tidak dapat mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi Konsultan Keselamatan Kerja di industri kimia atau farmasi adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk memberikan pelatihan keselamatan. Padahal, tugas mereka meliputi juga evaluasi risiko, pengembangan kebijakan keselamatan, dan pengawasan implementasi langkah-langkah pencegahan.
Ekspektasi umumnya adalah bahwa Konsultan Keselamatan Kerja akan bekerja secara mandiri. Namun, dalam realita, mereka bekerja dalam tim yang terdiri dari ahli-ahli lain seperti insinyur, toksikolog, dan dokter, untuk memastikan keselamatan kerja yang optimal.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti Insinyur Keselamatan atau Ahli Kesehatan Lingkungan, adalah bahwa Konsultan Keselamatan Kerja khusus fokus pada bidang industri kimia atau farmasi, sehingga mereka memiliki pengetahuan yang mendalam tentang bahan kimia berbahaya dan regulasi yang terkait dengan lingkungan kerja ini.