Sebagai konsultan pembangunan berkelanjutan, tugas utama meliputi memberikan saran dan rekomendasi kepada klien dalam mengembangkan proyek-proyek yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Pekerjaan ini juga melibatkan melakukan analisis dampak lingkungan dan sosial dari proyek pembangunan yang sedang berjalan atau direncanakan.
Selain itu, konsultan pembangunan berkelanjutan juga akan terlibat dalam memantau dan mengevaluasi implementasi program atau kebijakan yang telah dijalankan untuk memastikan bahwa target pembangunan berkelanjutan tercapai.
Orang yang cocok dengan pekerjaan Konsultan Pembangunan Berkelanjutan adalah seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas tentang pembangunan berkelanjutan, memiliki keterampilan analisis yang kuat, dan mampu memberikan solusi inovatif dan berkelanjutan bagi perusahaan dan masyarakat.
Seorang Konsultan Pembangunan Berkelanjutan juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk bekerja dengan berbagai pihak, seperti perusahaan, pemerintah, dan masyarakat, dan mampu bekerja secara independen maupun dalam tim.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah orang yang kurang memiliki pengetahuan dan minat terhadap isu-isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Miskonsepsi pertama tentang profesi Konsultan Pembangunan Berkelanjutan adalah ekspektasi yang terlalu tinggi. Banyak yang mengira bahwa konsultan ini akan bisa langsung mengubah sebuah perusahaan atau proyek menjadi 100% berkelanjutan dalam waktu singkat, padahal prosesnya membutuhkan waktu, usaha, dan kerjasama dari berbagai pihak terkait.
Realita dari pekerjaan Konsultan Pembangunan Berkelanjutan adalah bahwa mereka mendapat tantangan dalam mengimplementasikan praktik-praktik berkelanjutan di perusahaan atau proyek. Terkadang, terdapat hambatan seperti budaya organisasi yang tidak mendukung, keterbatasan anggaran, atau kebijakan yang belum tertanam secara menyeluruh.
Profesi Konsultan Pembangunan Berkelanjutan berbeda dengan profesi lain seperti ahli lingkungan atau insinyur lingkungan. Konsultan ini memiliki peran yang lebih umum dan holistik dalam memberikan saran dan panduan kepada perusahaan atau proyek agar dapat mencapai keberlanjutan, termasuk aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Sementara itu, ahli lingkungan atau insinyur lingkungan lebih fokus dalam analisis dan implementasi praktik-praktik lingkungan yang berkelanjutan secara teknis.