Dalam pekerjaan sebagai konsultan perencanaan keagamaan, tugas utama meliputi memberikan saran dan rekomendasi mengenai perencanaan strategis dan program keagamaan.
Selain itu, juga terlibat dalam analisis kebutuhan keagamaan masyarakat, penyusunan rencana kerja, dan koordinasi dengan pihak terkait, seperti lembaga keagamaan dan masyarakat.
Sebagai konsultan, juga perlu menjaga komunikasi yang baik dengan klien dan berkomitmen untuk mencapai tujuan perencanaan keagamaan yang efektif dan berkelanjutan.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Konsultan Perencanaan Keagamaan adalah seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas tentang berbagai agama dan kepercayaan, serta memiliki kemampuan analisis yang baik dalam merencanakan program dan kegiatan keagamaan.
Dalam pekerjaan ini, seorang konsultan perencanaan keagamaan juga harus memiliki kemampuan interaksi sosial yang baik, dapat bekerja dengan berbagai pihak terkait, dan memiliki komunikasi yang efektif dalam menyampaikan ide-ide dan saran-saran yang relevan.
Orang yang tidak memiliki pengetahuan yang mendalam tentang agama dan kurang memiliki keterampilan dalam merencanakan strategi keagamaan akan tidak cocok dengan pekerjaan menjadi konsultan perencanaan keagamaan.
Miskonsepsi tentang konsultan perencanaan keagamaan adalah bahwa pekerjaannya hanya berkaitan dengan memberikan nasihat keagamaan secara umum, padahal sebenarnya mereka juga bertanggung jawab dalam perencanaan strategis dan implementasi kebijakan keagamaan.
Ekspektasi terhadap konsultan perencanaan keagamaan sering kali melebih-lebihkan peran mereka dalam memecahkan semua masalah dan konflik keagamaan, sedangkan realitanya mereka berperan sebagai mediator dan fasilitator dalam mencapai kesepakatan yang adil dan harmonis.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti pemuka agama, adalah bahwa konsultan perencanaan keagamaan lebih fokus pada aspek perencanaan strategis dan kebijakan keagamaan, sementara pemuka agama lebih berperan dalam memberikan pembimbingan spiritual dan memimpin ibadah.