Konsultan Syariah untuk industri keuangan bertanggung jawab dalam memberikan nasihat dan rekomendasi tentang prinsip-prinsip syariah yang harus diterapkan dalam operasional perusahaan.
Tugas utama meliputi analisis terhadap produk dan layanan keuangan yang disediakan perusahaan, serta memberikan saran untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan pengembangan dan implementasi prosedur dan kebijakan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, sehingga perusahaan dapat beroperasi sesuai dengan tata nilai Islam secara menyeluruh.
Seorang konsultan syariah yang cocok untuk industri keuangan harus memiliki pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip keuangan syariah serta kebijakan dan regulasi yang berlaku.
Selain itu, seorang kandidat juga harus memiliki kemampuan analisis yang kuat dan mampu memberikan solusi yang sesuai dengan nilai dan prinsip syariah dalam industri keuangan.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak memiliki pengetahuan atau minat dalam hal syariah keuangan.
Miskonsepsi tentang Konsultan Syariah untuk Industri Keuangan adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk memberikan fatwa keuangan syariah, padahal pekerjaan mereka lebih luas dari itu.
Ekspektasi yang salah adalah bahwa Konsultan Syariah akan memberikan solusi instan dan sempurna bagi masalah kompleks dalam industri keuangan syariah. Realitanya, mereka bertindak sebagai penasihat yang membantu dalam merancang produk dan layanan keuangan yang mematuhi prinsip-prinsip syariah.
Perbedaan dengan profesi yang mirip seperti ahli hukum keuangan syariah adalah bahwa Konsultan Syariah lebih fokus pada aspek praktis dalam implementasi aturan syariah, sedangkan ahli hukum lebih berperan dalam meneliti aspek hukum dan legislasi yang terkait dengan keuangan syariah.