Sebagai konsultan upaya perlindungan anak, tugasnya adalah memberikan nasihat, panduan, dan pelatihan kepada orangtua, guru, dan pihak terkait lainnya tentang strategi dan program perlindungan anak.
Dalam pekerjaan ini, penting untuk menyusun rencana tindakan dan kebijakan yang efektif untuk melindungi anak dari kekerasan, penelantaran, dan eksploitasi.
Selain itu, konsultan ini juga harus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap program perlindungan anak yang telah diimplementasikan, dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan yang diperlukan.
Seorang yang cocok untuk pekerjaan sebagai Konsultan Upaya Perlindungan Anak adalah individu yang memiliki pemahaman mendalam tentang isu-isu perlindungan anak, berempati dengan anak-anak yang rentan, dan memiliki kemampuan yang baik dalam mendengarkan dan berkomunikasi dengan orang tua dan pihak terkait.
Jika kamu memiliki sikap yang tidak peka terhadap masalah perlindungan anak dan kurang memiliki empati, kemungkinan kamu tidak cocok untuk menjadi seorang konsultan upaya perlindungan anak.
Miskonsepsi tentang profesi konsultan upaya perlindungan anak adalah bahwa tugas mereka hanya melibatkan penyuluhan atau memberikan informasi, padahal mereka juga terlibat langsung dalam membantu korban kekerasan anak.
Ekspektasi mungkin mengharapkan konsultan upaya perlindungan anak dapat dengan cepat memecahkan semua masalah dan menyelamatkan semua anak, padahal dalam realita mereka harus bekerja secara kolaboratif dengan berbagai pihak dan prosesnya membutuhkan waktu.
Perbedaan dengan profesi serupa, seperti pekerja sosial, adalah bahwa konsultan upaya perlindungan anak memiliki fokus yang lebih spesifik pada upaya perlindungan anak, sedangkan pekerja sosial cenderung lebih luas dalam lingkup kerjanya dalam mendukung berbagai kelompok masyarakat.