Sebagai Koordinator Jurnal Ilmiah, tugas utama meliputi mengelola dan mengkoordinasikan proses penerbitan jurnal ilmiah.
Hal ini melibatkan pengumpulan, seleksi, dan proses peer review artikel-artikel yang akan dimuat dalam jurnal tersebut.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan interaksi dengan penulis, reviewer, dan editor untuk memastikan jurnal dapat terbit dengan kualitas dan waktu yang tepat.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Koordinator Jurnal Ilmiah adalah seorang yang memiliki kemampuan manajemen proyek yang baik, kreatif dalam mencari strategi untuk meningkatkan kualitas dan visibilitas jurnal, serta memiliki keahlian dalam melakukan penelitian dan analisis data.
Sebagai Koordinator Jurnal Ilmiah, individu tersebut juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang kuat dan dapat bekerja sama dengan editor, penulis, dan reviewer jurnal untuk memastikan jurnal berjalan dengan lancar dan menghasilkan publikasi ilmiah berkualitas.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak memiliki keahlian menulis, kurang memiliki kemampuan analisis, dan kurang teliti dalam menyusun jurnal ilmiah.
Miskonsepsi tentang profesi Koordinator Jurnal Ilmiah adalah bahwa pekerjaan ini hanya berkaitan dengan mengatur penjadwalan dan administrasi jurnal. Kekurangan pemahaman ini adalah bahwa seorang koordinator jurnal juga harus memiliki pemahaman yang kuat tentang bidang keilmuan dan proses penyuntingan untuk memastikan kualitas dan relevansi publikasi.
Ekspektasi yang umum terkait profesi Koordinator Jurnal Ilmiah adalah bahwa mereka akan memiliki otoritas dan keputusan akhir dalam pemilihan artikel atau publikasi yang akan diterbitkan. Realitanya, koordinator jurnal bekerja sama dengan dewan penyunting dan editor untuk memutuskan keputusan akhir berdasarkan proses peer-review dan kebijakan penerbit.
Perbedaan utama antara profesi Koordinator Jurnal Ilmiah dengan profesi yang mirip, seperti Editor Jurnal atau Asisten Peneliti, adalah bahwa peran koordinator jurnal lebih fokus pada pengaturan dan administrasi jurnal serta bekerja dengan berbagai pemangku kepentingan, sedangkan editor jurnal lebih fokus pada proses penyuntingan publikasi, dan asisten peneliti lebih fokus pada kegiatan penelitian secara keseluruhan.