Koordinator Program Politik Islam

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai Koordinator Program Politik Islam melibatkan perencanaan, implementasi, dan evaluasi program-program politik yang berbasis pada prinsip-prinsip Islam.

Tugas utama meliputi pembuatan strategi, pengorganisasian kegiatan, dan pemantauan progres program-program politik Islam yang sedang berjalan.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kolaborasi dengan stakeholder terkait, seperti kelompok masyarakat, politisi, dan organisasi Islam, untuk memastikan pencapaian tujuan jejaring politik Islam.

Apa saya cocok bekerja sebagai Koordinator Program Politik Islam?

Seorang yang cocok untuk menjadi Koordinator Program Politik Islam adalah seseorang yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang politik dan agama Islam, serta mampu mengkoordinasikan berbagai program dan kegiatan yang berkaitan dengan politik Islam.

Mereka harus memiliki keterampilan kepemimpinan yang kuat, mampu bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, dan memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap perkembangan politik dan isu-isu keagamaan yang relevan.

Jika kamu tidak tertarik dengan politik, memiliki pandangan berbeda dengan Islam, atau tidak memiliki kemampuan untuk memimpin dan mengkoordinasikan program, kamu akan tidak cocok dengan pekerjaan ini.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang Koordinator Program Politik Islam adalah bahwa mereka diharapkan menjadi pemimpin agama yang mengeluarkan fatwa atau memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan politik. Namun, realitanya, mereka bertanggung jawab mengkoordinasikan dan mengelola program-program yang berhubungan dengan politik Islam.

Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti ulama atau imam, adalah bahwa Koordinator Program Politik Islam lebih fokus pada aspek politik dan koordinasi program, sementara ulama atau imam bertanggung jawab dalam memberikan pengajaran agama, memimpin doa, serta memberikan nasihat agama kepada umat.

Salah satu miskonsepsi lainnya adalah bahwa Koordinator Program Politik Islam hanya bekerja dalam lingkup organisasi atau lembaga non-pemerintah. Padahal, sebenarnya mereka juga dapat bekerja di pemerintahan, partai politik, atau lembaga pendidikan untuk mengembangkan dan melaksanakan program-program politik Islam.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Ilmu Politik
Studi Agama Islam
Komunikasi Politik
Hubungan Internasional
Sosiologi
Antropologi
Kajian Gender
Sejarah
Studi Pembangunan
Sains Politik

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Nahdlatul Ulama
Muhammadiyah
Majelis Ulama Indonesia
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia
Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PSAD)
Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Center for Islamic Studies and Outreach (CISO)
Forum Umat Islam (FUI)
Jaringan Islam Liberal (JIL)