Koordinator Promosi Kesehatan Lingkungan

  Profil Profesi

Sebagai Koordinator Promosi Kesehatan Lingkungan, tanggung jawab utama adalah mengembangkan dan melaksanakan program-program promosi kesehatan yang berfokus pada lingkungan.

Tugas meliputi mengidentifikasi masalah kesehatan lingkungan, menyusun strategi promosi kesehatan yang efektif, dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan pelaksanaan program.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerjasama dengan berbagai pihak seperti komunitas setempat, instansi pemerintah, dan lembaga swasta untuk mencapai tujuan promosi kesehatan lingkungan.

Apa saya cocok bekerja sebagai Koordinator Promosi Kesehatan Lingkungan?

Seorang kandidat yang cocok untuk posisi Koordinator Promosi Kesehatan Lingkungan harus memiliki pengetahuan yang kuat tentang lingkungan dan kesehatan, serta kreatif dalam merencanakan dan melaksanakan program promosi kesehatan.

Selain itu, seorang kandidat juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan mampu bekerja sama dengan pihak terkait, seperti masyarakat lokal, institusi pemerintah, dan komunitas.

Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak peduli akan lingkungan, tidak memiliki pemahaman tentang kesehatan, dan tidak bisa bekerja dengan tim.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang Koordinator Promosi Kesehatan Lingkungan adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk mengatur acara promosi kesehatan di lingkungan sekitar. Padahal, tugas mereka juga meliputi analisis risiko, penyusunan kebijakan, dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder.

Ekspektasi yang salah tentang profesi ini adalah bahwa Koordinator Promosi Kesehatan Lingkungan bisa langsung menciptakan perubahan besar dalam lingkungan hanya dengan beberapa tindakan. Realitanya, mencapai perubahan yang berarti membutuhkan waktu, usaha, dan kerja sama lintas sektor.

Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti Ahli Kesehatan Masyarakat, adalah bahwa Koordinator Promosi Kesehatan Lingkungan lebih fokus pada aspek kesehatan lingkungan, sedangkan Ahli Kesehatan Masyarakat lebih luas mencakup aspek kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Meskipun ada overlap dalam tanggung jawab, namun fokus dan pendekatan kerja keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Kesehatan Lingkungan
Kesehatan Masyarakat
Kesehatan Lingkungan dan Keselamatan Kerja
Lingkungan Hidup
Pendidikan Kesehatan
Ilmu Lingkungan
Perencanaan dan Pengelolaan Lingkungan
Teknik Lingkungan
Manajemen Lingkungan
Ekologi dan Konservasi Lingkungan

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P2)
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDA)
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
Pemerintah Daerah setempat (Dinas Lingkungan Hidup)
Rumah Sakit
Klinik Kesehatan
Perusahaan Air Minum (PDAM)
Perusahaan Pengelola Limbah
Pabrik Pengolahan Makanan
Perusahaan Penerbitan Buku atau Media Edukasi Lingkungan