Koordinator riset klinis bertanggung jawab dalam mengatur dan mengkoordinasikan kegiatan riset klinis di suatu lembaga atau rumah sakit.
Tugas utamanya adalah mengatur jadwal dan sumber daya yang dibutuhkan untuk riset klinis, seperti tempat, peralatan, dan tenaga ahli.
Selain itu, koordinator riset klinis juga bertanggung jawab dalam memastikan semua prosedur dan regulasi terkait riset klinis diikuti dengan benar serta memastikan kepatuhan terhadap etika penelitian.
Seorang koordinator riset klinis harus memiliki keahlian dalam mengorganisir dan mengelola proyek riset, serta memiliki kemampuan analitis yang kuat dan teliti dalam mengumpulkan dan menganalisis data penelitian.
Selain itu, seseorang yang cocok untuk menjadi koordinator riset klinis harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk berinteraksi dengan tim peneliti, sponsor, dan partisipan studi.
Jika kamu adalah seseorang yang tidak teliti, tidak memiliki kemampuan organisasi yang baik, dan sulit untuk bekerja dengan tenggat waktu yang ketat, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai koordinator riset klinis.
Miskonsepsi tentang profesi Koordinator Riset Klinis adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk mengumpulkan data dan bukan terlibat secara aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan studi klinis.
Ekspektasi yang tidak akurat tentang pekerjaan Koordinator Riset Klinis adalah bahwa mereka hanya bekerja di lingkungan akademik, padahal sebenarnya mereka juga bisa bekerja di industri farmasi atau rumah sakit.
Perbedaan yang signifikan antara Koordinator Riset Klinis dengan profesi yang mirip, seperti clinical research associate (CRA), adalah bahwa CRA biasanya bertanggung jawab untuk memantau kepatuhan protokol klinis, sedangkan Koordinator Riset Klinis lebih fokus pada pengaturan administratif dan operasional studi klinis.