Pekerjaan di LSM pembangunan melibatkan upaya untuk memajukan pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan di masyarakat.
Tugas utama meliputi melakukan pendampingan kepada masyarakat dalam program-program pembangunan, mengadvokasi kebijakan publik yang mendukung pembangunan berkelanjutan, dan mengkoordinasikan kerja sama dengan pemerintah dan lembaga lainnya.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan penyusunan laporan dan evaluasi program pembangunan, serta menggalang dana dan sumber daya untuk mendukung kegiatan-kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh LSM.
Profil orang yang cocok untuk bekerja di LSM pembangunan adalah seseorang yang memiliki passion dan komitmen yang kuat dalam bidang sosial, memiliki keterampilan komunikasi yang baik, serta memiliki kemampuan dalam mengelola proyek-proyek pembangunan secara efektif dan efisien.
Seorang yang cocok juga harus memiliki kepekaan terhadap isu-isu sosial dan lingkungan yang ada, serta memiliki kemampuan dalam bekerja dengan berbagai pihak, seperti masyarakat, pemerintah, dan mitra kerja lainnya, untuk menciptakan dampak yang positif dalam pembangunan masyarakat.
Orang yang tidak memiliki minat dan komitmen dalam bidang sosial, tidak mendukung pemberdayaan masyarakat, serta tidak memiliki kemampuan berkomunikasi yang efektif, kemungkinan tidak cocok dengan pekerjaan di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pembangunan.
Miskonsepsi tentang LSM pembangunan adalah bahwa mereka secara instan dapat mengatasi seluruh masalah pembangunan di suatu daerah dalam waktu singkat, padahal kenyataannya proses pembangunan membutuhkan waktu, kesabaran, dan kerja keras yang berkelanjutan.
Ekspektasi yang berlebihan terhadap LSM pembangunan adalah bahwa mereka memiliki sumber daya yang cukup untuk mengatasi semua masalah pembangunan di suatu wilayah, sedangkan kenyataannya mereka sering kali terbatas dalam hal anggaran, tenaga kerja, dan akses ke sumber daya lainnya.
Perbedaan dengan profesi yang mirip seperti konsultan pembangunan adalah bahwa LSM pembangunan biasanya merupakan organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan, sementara konsultan pembangunan biasanya bekerja sebagai individu atau perusahaan untuk memberikan saran dan bantuan teknis kepada pemerintah atau lembaga lainnya.