Pekerjaan sebagai manajer ekspor-impor ke Tiongkok melibatkan pengelolaan dan pengawasan semua proses ekspor-impor antara perusahaan dengan Tiongkok.
Tugas utama meliputi negosiasi kontrak, koordinasi pengiriman barang, mengurus dokumen ekspor-impor, serta memantau dan mengevaluasi kinerja logistik.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan pemahaman mengenai peraturan ekspor-impor yang berlaku di Tiongkok serta menjaga hubungan yang baik dengan mitra bisnis di Tiongkok.
Seorang manajer ekspor-impor ke Tiongkok harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang hukum dan regulasi perdagangan internasional, serta memiliki kemampuan negosiasi yang kuat untuk menjalin hubungan bisnis yang baik.
Kemampuan bahasa Mandarin yang lancar dan pemahaman budaya Tiongkok juga merupakan kelebihan yang diharapkan dari seorang manajer ekspor-impor ke Tiongkok.
Jika kamu tidak memiliki pengetahuan tentang peraturan dan kebijakan impor-ekspor, serta tidak memiliki kemampuan dalam berkomunikasi dengan pihak Tiongkok, kamu tidak cocok menjadi seorang manajer ekspor-impor ke Tiongkok.
Miskonsepsi: Seorang manajer ekspor-impor ke Tiongkok dianggap memiliki ekspektasi bahwa pekerjaannya hanya akan melibatkan negosiasi bisnis yang sukses dan keuntungan finansial yang besar. Namun, realitanya, profesi ini juga melibatkan tantangan seperti perubahan kebijakan perdagangan, perbedaan budaya dan bahasa, serta risiko bisnis yang tinggi.
Perbedaan dengan profesi mirip: Perbedaan antara manajer ekspor-impor ke Tiongkok dan profesi mirip seperti sales atau marketing adalah pada fokus utama pekerjaan. Seorang manajer ekspor-impor lebih fokus pada pemenuhan persyaratan hukum, peraturan perdagangan internasional, dan proses logistik untuk mengirimkan barang ke Tiongkok, sementara sales atau marketing bertujuan untuk meningkatkan penjualan produk atau jasa perusahaan di pasar lokal.
Miskonsepsi: Salah satu miskonsepsi tentang profesi ini adalah bahwa seorang manajer ekspor-impor ke Tiongkok hanya perlu memiliki keterampilan komunikasi yang baik dalam bahasa Tionghoa. Nyatanya, selain kemampuan bahasa, juga diperlukan pengetahuan yang mendalam mengenai regulasi perdagangan dan keuangan internasional, negosiasi bisnis, manajemen risiko, serta strategi pemasaran global.