Pekerjaan sebagai Manajer Farmasi rumah sakit melibatkan pengelolaan dan pengawasan seluruh aktifitas yang berkaitan dengan obat-obatan di rumah sakit tersebut.
Tugas utama meliputi mengawasi pemberian obat kepada pasien, mengelola persediaan obat, serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan protokol penggunaan obat yang berlaku.
Selain itu, Manajer Farmasi juga bertanggung jawab dalam mengawasi proses pengadaan obat, kerjasama dengan supplier, serta membuat laporan terkait penggunaan dan biaya obat.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Manajer Farmasi Rumah Sakit adalah seseorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang farmasi dan manajemen, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, serta mampu mengambil keputusan dengan tepat dalam situasi yang kompleks.
Sebagai pemimpin dalam departemen farmasi rumah sakit, seorang Manajer Farmasi Rumah Sakit juga harus memiliki kemampuan kepemimpinan yang kuat, mampu mengelola tim kerja, dan memiliki integritas serta tanggung jawab yang tinggi.
Jika kamu tidak memiliki pengalaman dalam industri farmasi dan kurang memiliki keterampilan dalam mengelola stok dan distribusi obat-obatan, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi Manajer Farmasi Rumah Sakit adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk mengatur persediaan obat-obatan. Padahal, dalam kenyataannya, mereka juga bertanggung jawab dalam mengelola kebijakan penggunaan obat, mengawasi distribusi obat, serta berperan dalam pengawasan klinis.
Ekspektasi yang salah tentang Manajer Farmasi Rumah Sakit adalah bahwa mereka hanya bekerja di belakang layar dan tidak terlibat secara langsung dengan pasien. Padahal, mereka berinteraksi dengan tim medis dan pasien dalam memberikan saran pemberian obat, memberikan edukasi tentang penggunaan obat, dan membantu memastikan keamanan dan efektivitas penggunaan obat.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti Apoteker, adalah bahwa Manajer Farmasi Rumah Sakit memiliki tanggung jawab yang lebih luas, termasuk manajemen sumber daya, mengatur kebijakan, dan strategi pengembangan farmasi. Sedangkan Apoteker lebih fokus pada pelayanan langsung kepada pasien dan mengelola pemenuhan obat di apotek.