Sebagai seorang manajer proyek bisnis antara Indonesia dan Jepang, tugasnya adalah untuk mengoordinasikan dan mengawasi semua aktivitas yang terkait dengan proyek tersebut.
Kerja sama dengan tim di kedua negara ini adalah kunci sukses dalam proyek ini, sehingga manajer proyek perlu membangun hubungan yang baik dan efektif dengan semua pihak terkait.
Selain itu, manajer proyek juga bertanggung jawab dalam memastikan proyek berjalan sesuai dengan jadwal, mengelola anggaran, serta menyusun laporan kemajuan proyek secara berkala.
Profil orang yang cocok untuk menjadi manajer proyek bisnis antara Indonesia dan Jepang adalah seseorang yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang budaya dan bahasa kedua negara, memiliki keterampilan komunikasi yang kuat, serta memiliki pengalaman dalam mengelola projek-projek lintas budaya.
Dalam posisi ini, sangat penting bagi seorang manajer proyek untuk memiliki keterampilan negosiasi yang baik, kemampuan kepemimpinan yang kuat, dan dapat beradaptasi dengan cepat dalam lingkungan kerja yang berbeda, sehingga mampu mengelola proyek dengan efektif dan sukses.
Jika kamu tidak memiliki kemampuan komunikasi lintas budaya yang baik dan tidak memiliki pengalaman dalam manajemen proyek bisnis internasional, kamu mungkin tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang menjadi seorang Manajer Proyek Bisnis antara Indonesia dan Jepang adalah bahwa pekerjaan ini sebenarnya mudah dilakukan dengan sedikit usaha. Namun, realitanya adalah tugas ini membutuhkan pemahaman mendalam tentang budaya, bahasa, dan praktik bisnis kedua negara yang berbeda.
Ekspektasi yang salah adalah bahwa menjadi seorang Manajer Proyek Bisnis ini akan membawa keuntungan finansial yang besar secara instan. Namun, kenyataannya adalah keberhasilan proyek bisnis ini melibatkan upaya yang besar, kesabaran, dan kerja keras yang berkelanjutan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Perbedaan utama dengan profesi yang mirip seperti pengusaha atau eksekutif bisnis adalah bahwa seorang Manajer Proyek Bisnis antara Indonesia dan Jepang harus memiliki keterampilan lintas budaya yang kuat. Mereka perlu mengatasi perbedaan budaya, komunikasi, dan cara berbisnis yang unik antara kedua negara untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.