Sebagai moderator diskusi agama, tugasnya adalah memfasilitasi dan mengatur jalannya diskusi agar berjalan dengan tertib dan bermanfaat.
Pekerjaan ini melibatkan memilih topik yang relevan, mengatur waktu serta pembagian kesempatan berbicara bagi peserta, dan memastikan adanya penghormatan antara sesama peserta agar diskusi berjalan harmonis.
Selain itu, moderator juga perlu memiliki pemahaman yang baik tentang berbagai agama dan keyakinan untuk dapat memberikan pandangan yang objektif dan netral dalam memoderasi diskusi tersebut.
Profil orang yang cocok untuk menjadi moderator diskusi agama adalah seseorang yang memiliki pemahaman mendalam tentang berbagai agama, memiliki sikap terbuka dan objektif, serta mampu mengelola diskusi dengan baik dan menghormati pendapat semua pihak.
Sebagai moderator, individu ini juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang efektif dan dapat menghasilkan suasana diskusi yang inklusif dan konstruktif bagi semua peserta.
Seseorang yang tidak memiliki kesabaran, bermusuhan, dan tidak terbuka untuk mendengarkan pandangan orang lain, kemungkinan tidak cocok menjadi moderator diskusi agama.
Miskonsepsi tentang moderator diskusi agama adalah bahwa mereka hanya perantara atau pengamat, padahal sebenarnya mereka bertindak sebagai pemimpin dan pengarah dalam menjaga ketertiban dan kualitas diskusi.
Ekspektasi tentang moderator diskusi agama seringkali tidak sesuai dengan realita karena sering diharapkan dapat menghentikan perdebatan atau memaksa para peserta diskusi untuk sepakat, padahal sebenarnya mereka berfokus pada memfasilitasi dialog yang sehat dan saling menghormati.
Moderator diskusi agama berbeda dengan mediator karena moderator bertugas memandu diskusi dengan pemahaman agama yang mendalam, sedangkan mediator bertugas menyelesaikan konflik dan memediasikan perselisihan di antara pihak-pihak yang terlibat.