Negosiator Hukum

  Profil Profesi

Seorang negosiator hukum bertugas untuk mencapai kesepakatan antara pihak yang terlibat dalam perselisihan hukum.

Tugas utamanya adalah untuk mewakili klien dan mencari solusi yang saling menguntungkan bagi semua pihak.

Selain itu, negosiator hukum juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan memahami hukum dengan baik untuk dapat mencapai hasil yang diinginkan.

Apa saya cocok bekerja sebagai Negosiator hukum?

Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Negosiator Hukum adalah seorang yang komunikatif, memiliki pengetahuan luas tentang hukum, dan mampu bernegosiasi dengan baik demi mencapai hasil yang menguntungkan bagi pihak klien.

Kemampuan analisis yang tajam dan kepekaan terhadap masalah hukum yang kompleks juga sangat dibutuhkan dalam pekerjaan ini.

Jika kamu tidak suka menyelesaikan konflik atau cenderung tidak sabar dalam berkomunikasi dengan pihak lain, kemungkinan kamu tidak cocok menjadi seorang negosiator hukum.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi negosiator hukum adalah bahwa mereka hanya bertugas sebagai mediator antara dua pihak yang sedang bersengketa. Padahal, mereka juga memiliki peran aktif dalam menyusun strategi negosiasi dan melindungi kepentingan klien mereka.

Ekspektasi tentang negosiator hukum seringkali mengartikan bahwa mereka dapat menyelesaikan perselisihan dengan cepat dan tanpa konflik. Namun, realitanya, proses negosiasi bisa memakan waktu yang lama dan menghadapi konflik yang kompleks yang memerlukan keahlian dan pengalaman yang mendalam.

Berbeda dengan mediator yang bersifat netral, negosiator hukum lebih berpihak kepada klien mereka. Mereka berusaha untuk mencapai hasil terbaik bagi klien mereka, sedangkan mediator berperan sebagai penengah tanpa memihak kepada pihak mana pun.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Hukum
Ilmu Hubungan Internasional
Ilmu Politik
Psikologi
Ilmu Komunikasi
Ekonomi
Manajemen Bisnis
Sosiologi
Perdagangan Internasional
Ilmu Pemerintahan

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Perusahaan hukum besar seperti Mochtar Karuwin Komar (MKK) atau Hadiputranto Hadinoto & Partners (HHP)
Perusahaan asuransi seperti AIA Indonesia atau Allianz Indonesia
Perusahaan teknologi seperti Gojek atau Tokopedia
Perusahaan minyak dan gas seperti Pertamina atau Chevron Indonesia
Perusahaan telekomunikasi seperti Telkom Indonesia atau XL Axiata
Perusahaan manufaktur seperti Unilever Indonesia atau Indofood
Perusahaan properti seperti Agung Sedayu Group atau Lippo Group
Perusahaan finansial seperti Bank Mandiri atau BCA
Perusahaan ritel seperti Matahari Department Store atau Alfamart
Perusahaan konstruksi seperti Waskita Karya atau Adhi Karya