Occupational Safety Trainer

  Profil Profesi

Seorang pelatih keselamatan kerja bertanggung jawab untuk memberikan pelatihan dan edukasi kepada pekerja tentang praktik dan kebijakan keselamatan kerja.

Tugas utama meliputi menyusun dan menyampaikan program pelatihan keselamatan kerja, mengidentifikasi risiko-risiko potensial di tempat kerja, dan memberikan saran dan rekomendasi untuk mengurangi risiko kecelakaan.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan pemantauan dan evaluasi kepatuhan pekerja terhadap standar keselamatan kerja dan memberikan rekomendasi perbaikan yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman.

Apa saya cocok bekerja sebagai Occupational safety trainer?

Profil orang yang cocok untuk pekerjaan sebagai pelatih keselamatan kerja adalah seseorang yang memiliki pengetahuan yang mendalam tentang praktik keselamatan kerja, kemampuan komunikasi yang baik, dan keterampilan presentasi yang kuat.

Mereka juga harus memiliki sifat kepemimpinan yang baik dalam membimbing dan melatih para pekerja dalam praktik keselamatan yang tepat.

Jika kamu tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang keselamatan kerja, kurang memiliki keterampilan dalam memberikan pelatihan, dan tidak suka bekerja dengan orang lain, kemungkinan kamu tidak cocok menjadi seorang pelatih keselamatan kerja.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi Occupational Safety Trainer adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk memberikan teori dan pelatihan saja, padahal sebenarnya mereka juga harus mempraktikkan dan memonitor implementasi keamanan kerja di lapangan.

Banyak yang mengira bahwa menjadi Occupational Safety Trainer hanya sekadar mengajar, namun kenyataannya mereka juga harus terus mengikuti perkembangan hukum, regulasi, dan standar keamanan kerja yang berlaku demi menjaga keamanan dan kesehatan pekerja.

Perbedaan dengan profesi serupa, seperti Safety Officer, adalah bahwa Occupational Safety Trainer lebih fokus pada memberikan pelatihan, edukasi, dan pengawasan terhadap implementasi keselamatan kerja, sedangkan Safety Officer bertanggung jawab lebih pada penilaian risiko, pemantauan kepatuhan terhadap aturan, dan investigasi kecelakaan kerja.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Teknik Industri.
Teknik Kimia.
Teknik Lingkungan.
Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Psikologi Industri dan Organisasi.
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Pendidikan dan Pelatihan.
Manajemen Proyek.

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

PT Pertamina
PT Chevron Indonesia
PT Adaro Energy
PT Freeport Indonesia
PT PLN (Persero)
PT Telkom Indonesia
PT Astra International
PT Unilever Indonesia
PT Indofood Sukses Makmur
PT HM Sampoerna