Pekerjaan sebagai operator finishing tekstil melibatkan proses akhir dalam produksi tekstil untuk mencapai tampilan dan kualitas akhir yang diinginkan.
Tugas utama termasuk memeriksa kualitas kain, menerapkan pemrosesan akhir seperti pencucian, pewarnaan, dan laminasi, serta melakukan pengawasan terhadap mesin finishing.
Selain itu, operator finishing tekstil juga harus memastikan bahwa produksi berjalan lancar dan sesuai dengan tata letak yang ditentukan untuk mencapai hasil yang terbaik.
Seorang yang cocok untuk menjadi operator finishing tekstil adalah seseorang yang teliti, memiliki pengetahuan tentang proses finishing tekstil, dan mampu bekerja dengan mesin-mesin hasil finishing yang kompleks.
Karena pekerjaan ini melibatkan pengoperasian mesin dan proses-proses yang detail, seorang operator finishing tekstil juga harus memiliki ketelitian tinggi dan kemampuan problem solving yang baik.
Jika kamu tidak cermat, tidak teliti, dan tidak telaten dalam melakukan pekerjaan, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai operator finishing tekstil.
Miskonsepsi tentang profesi Operator Finishing Tekstil adalah bahwa pekerjaannya hanya mengenai merapikan dan melipat kain, padahal sebenarnya mereka bertanggung jawab atas penyelesaian akhir dari produk tekstil seperti pewarnaan, laminasi, dan pewarnaan ulang.
Ekspektasi yang salah dari profesi ini adalah bahwa mereka bekerja dalam lingkungan yang bersih dan nyaman, namun kenyataannya mereka harus bekerja dalam kondisi yang berdebu dan menggunakan bahan kimia yang berpotensi berbahaya.
Perbedaan dengan profesi serupa seperti Operator Mesin Jahit adalah bahwa Operator Finishing Tekstil lebih fokus pada tahap akhir produksi dan menangani proses-proses yang melibatkan penyelesaian tampilan akhir produk, sedangkan Operator Mesin Jahit bertanggung jawab untuk menghasilkan produk tekstil yang jadi dengan menjahit bagian-bagian yang diperlukan.