Pekerjaan sebagai Pakar Agroforestri melibatkan pengelolaan dan pengembangan sistem pertanian yang menggabungkan pohon dan tanaman lainnya.
Tugas utama meliputi pemilihan, penanaman, dan pemeliharaan pohon serta tanaman lainnya dalam hutan atau lahan pertanian.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan analisis dan pengelolaan risiko, peningkatan produktivitas, dan pengembangan strategi agroforestri yang berkelanjutan.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Pakar Agroforestri adalah seseorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang pertanian, kehutanan, dan ekologi, serta memiliki keterampilan analisis dan pemecahan masalah yang kuat.
Dalam pekerjaan ini, seorang pakar agroforestri juga perlu memiliki keterampilan komunikasi yang baik untuk berkolaborasi dengan petani dan pihak terkait lainnya serta memiliki kepemimpinan yang efektif dalam mengorganisir proyek agroforestri.
Seseorang yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang pertanian dan kehutanan, serta tidak memiliki minat dalam berinteraksi dengan alam dan lingkungan, kemungkinan tidak cocok menjadi seorang pakar agroforestri.
Miskonsepsi tentang profesi Pakar Agroforestri adalah bahwa mereka hanya akan bekerja di kebun-kebun besar dan tidak terlibat dalam aspek lain seperti pengelolaan hutan atau perkebunan kecil. Padahal, mereka memiliki peran penting dalam mengintegrasikan tanaman dan pohon dalam sistem pertanian yang berkelanjutan dan beragam skala.
Ekspektasi terhadap Pakar Agroforestri seringkali adalah mereka hanya akan fokus pada pertanian konvensional dan tidak memperhatikan praktik organik atau ramah lingkungan. Namun, kenyataannya, sebagian besar Pakar Agroforestri sangat peduli dengan aspek lingkungan dan berupaya mengadopsi solusi pertanian berkelanjutan dalam praktik mereka.
Perbedaan antara profesi Pakar Agroforestri dan profesi terkait, seperti Ahli Kehutanan atau Insinyur Pertanian, adalah dalam pendekatannya. Pakar Agroforestri memiliki pengetahuan khusus tentang integrasi tanaman dan pohon dalam sistem pertanian, sedangkan Ahli Kehutanan berkonsentrasi pada pengelolaan sumber daya hutan dan Insinyur Pertanian lebih fokus pada desain dan pengelolaan pertanian secara umum.