Sebagai peneliti agroforestri, tugas utama adalah melakukan penelitian tentang pemanfaatan dan manajemen sumber daya alam dalam kegiatan pertanian berbasis kehutanan.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan analisis data, pengumpulan sampel, serta melakukan observasi terkait dengan sistem agroforestri.
Peneliti agroforestri juga berperan dalam menyusun laporan hasil penelitian dan menyampaikan temuan dan rekomendasi kepada pihak terkait, seperti petani atau instansi terkait dalam bidang pertanian dan kehutanan.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan sebagai peneliti agroforestri adalah seorang yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang pertanian atau kehutanan, memiliki kemampuan analisis data dan riset yang baik, serta memiliki minat dan pengetahuan dalam agroforestri.
Seorang peneliti agroforestri juga perlu memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk berinteraksi dengan petani dan pemangku kepentingan lainnya, serta memiliki kemampuan kerja mandiri dan dalam tim untuk melakukan penelitian di lapangan dan menganalisis data yang diperoleh.
Jika kamu tidak tertarik dengan penelitian, tidak memiliki pengetahuan atau minat dalam bidang pertanian dan kehutanan, kemungkinan kamu akan tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi peneliti agroforestri adalah bahwa mereka hanya bekerja di lab tanpa lapangan. Namun, realitanya, peneliti agroforestri sering melakukan penelitian lapangan untuk mengkaji implementasi dan efektivitas praktek agroforestri di lingkungan yang sesungguhnya.
Ekspektasi yang salah tentang peneliti agroforestri adalah bahwa pekerjaan mereka hanya berkaitan dengan pertanian atau hutan saja. Padahal, mereka juga terlibat dalam hubungan sosial dan ekonomi di masyarakat setempat. Peneliti agroforestri harus memahami berbagai aspek yang terkait dengan pengelolaan sumber daya alam dan kesejahteraan komunitas.
Salah satu perbedaan antara profesi peneliti agroforestri dengan profesi yang mirip, seperti petani atau konservasionis, adalah penekanannya pada pendekatan ilmiah dan penelitian. Peneliti agroforestri menggunakan metodologi ilmiah untuk mengembangkan pengetahuan baru dan memperbaiki praktik pertanian berkelanjutan, sementara petani lebih fokus pada aspek produksi dan konservasionis pada pemeliharaan keanekaragaman hayati.