bertugas untuk mengumpulkan, menyusun, dan menganalisis data serta informasi terkait sejarah dan kebudayaan.
Selain itu, mereka juga melakukan riset dan penelitian untuk menghasilkan laporan dan artikel tentang sejarah dan kebudayaan.
Pekerjaan ini juga melibatkan kerjasama dengan tim lain, seperti ahli sejarah, arkeolog, dan antropolog, untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang topik yang diteliti.
Profil orang yang cocok untuk pekerjaan sebagai pegawai pada lembaga penelitian sejarah dan kebudayaan adalah seseorang yang memiliki minat dan pengetahuan yang kuat dalam bidang sejarah dan kebudayaan, serta kemampuan analisis yang baik.
Pegawai tersebut juga diharapkan memiliki kemampuan penelitian yang mendalam, kemampuan menulis yang baik, dan ketekunan dalam menyelesaikan proyek-proyek penelitian yang kompleks.
Jika kamu tidak memiliki minat atau pengetahuan yang cukup tentang sejarah dan kebudayaan, kamu kemungkinan tidak cocok untuk menjadi pegawai pada lembaga penelitian sejarah dan kebudayaan.
Miskonsepsi tentang profesi pegawai pada lembaga penelitian sejarah dan kebudayaan adalah mereka hanya bekerja di balik meja dan membaca buku sepanjang hari. Padahal, pekerjaan ini melibatkan penelitian lapangan, wawancara dengan narasumber, dan analisis data secara mendalam.
Ekspektasi yang tidak sesuai dengan realita adalah anggapan bahwa profesi ini akan memberikan pengakuan dan popularitas yang besar bagi individu. Padahal, mayoritas pegawai di lembaga penelitian sejarah dan kebudayaan tetap fokus pada upaya mendokumentasikan dan menjaga warisan budaya untuk generasi mendatang dengan sedikit hiruk-pikuk publik.
Perbedaan dengan profesi yang mirip seperti kurator museum adalah pada fokus pekerjaan. Pegawai pada lembaga penelitian sejarah dan kebudayaan lebih berfokus pada penelitian dan pengumpulan data, sedangkan kurator memiliki peran lebih di kurasi pameran, pemeliharaan koleksi, dan pendidikan publik terkait budaya dan sejarah.