Koordinator Program Kebudayaan Tradisi Lisan

  Profil Profesi

Koordinator program kebudayaan tradisi lisan bertanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian dan pengembangan budaya tradisi lisan.

Tugas utamanya meliputi penyusunan program kegiatan, pemilihan narasumber dan pembicara, serta koordinasi dengan stakeholder terkait seperti komunitas budaya, lembaga pendidikan, dan pemerintah daerah.

Selain itu, pekerjaan ini juga mencakup pemantauan dan evaluasi program, dokumentasi kegiatan, serta promosi budaya tradisi lisan kepada masyarakat luas.

Apa saya cocok bekerja sebagai Koordinator program kebudayaan tradisi lisan?

Seorang yang memiliki minat dan pengetahuan yang mendalam tentang budaya dan tradisi lisan, serta memiliki keterampilan organisasi yang baik, akan cocok dengan pekerjaan Koordinator program kebudayaan tradisi lisan.

Sebagai Koordinator program kebudayaan tradisi lisan, seseorang juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan berbagai pihak dan dapat bekerja secara fleksibel dalam situasi yang berbeda-beda.

Jika kamu adalah seorang yang tidak tertarik dalam bidang kebudayaan tradisi lisan dan tidak memiliki minat untuk belajar, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.

Konsep, ekspektasi dan realita

Salah satu miskonsepsi tentang menjadi koordinator program kebudayaan tradisi lisan adalah ekspektasi bahwa pekerjaannya hanya terbatas pada mengatur pertunjukan seni tradisional, padahal sebenarnya mereka juga harus melakukan riset, pengumpulan data, dan dokumentasi budaya lisan.

Realita dari profesi koordinator program kebudayaan tradisi lisan adalah mereka telah menjadi penjaga keberlangsungan budaya lisan masyarakat, tetapi terkadang dianggap remeh dan kurang terlihat kontribusinya dalam preservasi budaya.

Meskipun mirip dengan profesi pustakawan atau arkeolog, perbedaan antara koordinator program kebudayaan tradisi lisan adalah fokus mereka yang lebih pada budaya lisan dan kegiatan turun temurun secara langsung, daripada pada sumber tertulis atau peninggalan fisik.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Antropologi
Sastra
Seni dan Pertunjukan
Pendidikan Kebudayaan
Etnomusikologi
Sejarah
Studi Budaya
Komunikasi
Bahasa dan Budaya
Kajian Gender dan Kebudayaan

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Direktorat Jenderal Kebudayaan
Museum Nasional Indonesia
Balai Konservasi Borobudur
Rumah Budaya Indonesia
Yayasan Seni Cipta Maya
Pusat Kebudayaan Jawa Tengah
Komite Nasional Warisan Budaya Takbenda Indonesia
Perhimpunan Tradisi Lisan Indonesia
Universitas Indonesia (dalam departemen studi budaya)
Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan Indonesia