Seorang Pelaksana Hukum Islam di Lembaga Keagamaan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas hukum Islam di lingkungan lembaga tersebut.
Tugas utamanya meliputi memberikan informasi, bimbingan, dan nasehat kepada umat mengenai hukum Islam, seperti pernikahan, waris, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan agama Islam.
Selain itu, pelaksana hukum Islam juga mengurus penerbitan dokumen-dokumen agama, seperti pernikahan, perceraian, dan sertifikat halal, serta mengelola administrasi terkait dengan hal-hal hukum Islam di lembaga.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Pelaksana Hukum Islam di Lembaga Keagamaan adalah seorang yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang Hukum Islam dan mampu mengaplikasikannya dalam konteks masyarakat.
Disamping itu, seorang kandidat juga harus memiliki integritas yang tinggi, kepekaan sosial, dan kemampuan berkomunikasi yang efektif dalam memberikan nasihat hukum kepada masyarakat.
Jika kamu tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang Hukum Islam, kurang sensitif terhadap budaya dan tradisi agama, serta tidak memiliki komitmen yang kuat untuk melaksanakan ketentuan agama, kemungkinan besar kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Harapan yang salah tentang profesi Pelaksana Hukum Islam di Lembaga Keagamaan adalah bahwa mereka memiliki kekuasaan mutlak dalam menentukan hukum agama, padahal peran mereka hanya sebagai penegak dan pelaksana hukum Islam yang telah ditetapkan.
Ekspektasi yang tidak akurat adalah menganggap bahwa Pelaksana Hukum Islam memiliki otoritas untuk memutuskan perkara hukum secara sepihak, sementara kenyataannya mereka harus mengikuti prosedur hukum yang telah diatur dan bekerja di bawah pengawasan lembaga yang lebih tinggi.
Perbedaan utama dengan profesi yang mirip, seperti hakim atau pengacara, adalah bahwa Pelaksana Hukum Islam di Lembaga Keagamaan memiliki wewenang khusus dalam menangani perkara yang berkaitan dengan hukum Islam, sedangkan hakim biasa atau pengacara memiliki tugas yang lebih luas dan tidak terbatas pada satu bidang hukum saja.