Sebagai pemandu sosial budaya Islam, tugas utamanya adalah memfasilitasi dan memberikan pengetahuan tentang prinsip-prinsip Islam kepada masyarakat.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan memberikan arahan dan bimbingan kepada individu atau kelompok dalam mengamalkan nilai-nilai Islami dalam kehidupan sehari-hari.
Seorang pemandu sosial budaya Islam juga bertanggung jawab dalam mengorganisir kegiatan-kegiatan sosial dan budaya yang berhubungan dengan Islam, seperti pengajian, penggalangan dana, atau acara keagamaan lainnya.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Pemandu Sosial Budaya Islam adalah seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas tentang agama Islam serta budaya dan adat istiadat masyarakat Indonesia, serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan berbagai lapisan masyarakat.
Sebagai seorang pemandu, orang tersebut juga harus memiliki kemampuan untuk memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan sosial budaya Islam, serta memiliki ketangguhan dan fleksibilitas dalam mengatasi permasalahan yang mungkin timbul dalam mengorganisir kegiatan tersebut.
Orang yang kurang memiliki pengetahuan tentang budaya dan nilai-nilai Islam, serta tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik, tidak cocok untuk menjadi seorang Pemandu Sosial Budaya Islam.
Miskonsepsi tentang profesi Pemandu Sosial Budaya Islam adalah bahwa ekspektasinya adalah hanya mengajarkan agama Islam kepada masyarakat, padahal sebenarnya mereka juga bertugas sebagai mediator antara masyarakat dan kegiatan sosial budaya Islam.
Realitanya, Pemandu Sosial Budaya Islam tidak hanya mengajar agama, tetapi juga membantu masyarakat dalam memahami nilai-nilai sosial, budaya, dan adat istiadat Islam yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti Ustadz atau Da'i, adalah bahwa Pemandu Sosial Budaya Islam lebih berfokus pada aspek sosial dan budaya Islam, sedangkan Ustadz atau Da'i lebih berfokus pada pengajaran keagamaan secara khusus.