Pekerjaan ini mengharuskan seseorang untuk memimpin dan mengorganisir kelompok doa/studi Alkitab.
Tugas-tugasnya termasuk merencanakan dan mempersiapkan materi Alkitab, memimpin diskusi, serta membantu anggota kelompok dalam memahami dan menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan mereka.
Selain itu, seorang pemimpin kelompok doa/studi Alkitab juga bertanggung jawab dalam menjaga kerjasama dan keharmonisan di dalam kelompok serta mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang mungkin muncul.
Seorang yang cocok untuk menjadi pemimpin kelompok doa/studi Alkitab adalah seseorang yang memiliki kedalaman iman, pengetahuan Alkitab yang luas, dan kemampuan komunikasi yang baik dalam mendukung pertumbuhan rohani kelompok.
Selain itu, mereka juga harus memiliki kemampuan untuk memimpin dan mengarahkan diskusi serta memiliki sikap empati dan mendengarkan untuk memahami kebutuhan dan pertanyaan anggota kelompok.
Jika kamu tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik, kurang sabar dalam membantu dan mendengarkan orang lain, serta kurang memiliki pemahaman yang cukup tentang agama, kemungkinan kamu tidak cocok menjadi seorang pemimpin kelompok doa/studi Alkitab.
Miskonsepsi tentang pemimpin kelompok doa/studi Alkitab adalah bahwa mereka hanya perlu membaca ayat-ayat suci dan memberikan petunjuk rohani, padahal sebenarnya mereka juga harus memiliki pengetahuan teologis yang baik dan kemampuan untuk memfasilitasi diskusi yang bermakna.
Ekspektasi yang tidak realistis terhadap pemimpin kelompok doa/studi Alkitab adalah bahwa mereka harus memiliki jawaban atas semua pertanyaan dan permasalahan rohani, padahal sebenarnya mereka juga terus belajar dan berkembang dalam iman mereka sendiri.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti pendeta atau pastor, adalah bahwa pemimpin kelompok doa/studi Alkitab biasanya tidak memimpin ibadah secara formal dan tidak memiliki tanggung jawab pastoral yang sama. Mereka lebih fokus pada memfasilitasi pertemuan kelompok kecil dan membantu anggota untuk tumbuh dalam iman mereka masing-masing.