Sebagai penasihat kebijakan budaya, tugas utama meliputi memberikan nasihat dan rekomendasi kepada pihak manajemen terkait strategi kebijakan budaya di perusahaan.
Pekerjaan ini juga melibatkan analisis dan evaluasi terhadap kebijakan yang sudah ada, serta mengidentifikasi peluang pengembangan budaya yang berkesinambungan.
Selain itu, penasihat kebijakan budaya juga bertanggung jawab dalam memfasilitasi dialog dan kolaborasi antara berbagai pihak di perusahaan untuk menciptakan budaya yang inklusif dan inspiratif.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Penasihat Kebijakan Budaya adalah seseorang yang memiliki pemahaman mendalam tentang budaya, memiliki kreativitas dalam merumuskan rekomendasi kebijakan budaya, dan memiliki kemampuan analitis yang kuat dalam menganalisis dampak kebijakan tersebut.
Kemampuan berkomunikasi yang baik dan kemampuan membangun hubungan kerja yang efektif juga penting untuk mempengaruhi pemangku kepentingan dan mengimplementasikan kebijakan budaya dengan berhasil.
Jika kamu adalah seorang yang tidak tertarik atau kurang memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap budaya, seni, dan kebijakan budaya, kemungkinan kamu akan tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi Penasihat Kebijakan Budaya adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk merancang acara-acara seni dan budaya, padahal tugas mereka lebih kompleks, meliputi analisis kebijakan, advokasi, dan penelitian.
Ekspektasi terhadap Penasihat Kebijakan Budaya seringkali mengharapkan mereka mampu mengubah kebijakan budaya dengan cepat, namun realitanya adalah bahwa perubahan kebijakan seringkali membutuhkan waktu yang lama dan melibatkan banyak pihak terkait.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti Kurator Museum, adalah bahwa Penasihat Kebijakan Budaya lebih fokus pada aspek kebijakan, sedangkan Kurator Museum lebih fokus pada pengelolaan dan interpretasi koleksi seni dan budaya dalam institusi museum.