Pekerjaan ini melibatkan pengumpulan dan analisis data mengenai konstruksi bangunan air, seperti bendungan, dam, atau waduk.
Tugas utama termasuk melakukan survei lapangan, mengumpulkan data topografi, mengumpulkan data hidrologi, dan menganalisis kekuatan dan kestabilan struktur bangunan air.
Selain itu, pekerjaan ini juga memerlukan komunikasi yang baik dengan tim proyek, pihak terkait, seperti pemerintah atau klien, serta pemahaman yang baik mengenai aturan dan regulasi terkait bangunan air.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan ini adalah seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan atau pengalaman dalam bidang konstruksi bangunan air, memiliki kemampuan analisis yang baik, dan mampu bekerja secara mandiri dalam melakukan penelitian.
Kemampuan komunikasi yang efektif dan ketelitian dalam pengumpulan dan pengolahan data juga sangat diperlukan dalam pekerjaan ini.
Jika kamu tidak memiliki ketelitian yang tinggi, tidak memiliki kemampuan analisis yang kuat, dan tidak memiliki ketekunan untuk melakukan penelitian yang mendalam, maka kamu tidak cocok untuk menjadi seorang peneliti atau asisten peneliti di bidang konstruksi bangunan air.
Miskonsepsi tentang profesi Peneliti atau Asisten Peneliti di Bidang Konstruksi Bangunan Air adalah bahwa pekerjaan ini hanya melibatkan penelitian di meja tanpa melibatkan tugas lapangan yang signifikan. Namun, realitanya, peneliti di bidang ini harus melakukan survei lapangan, mengumpulkan data di lokasi, serta menguji dan memantau infrastruktur air secara langsung.
Ekspektasi yang salah mengenai profesi ini adalah bahwa menjadi peneliti atau asisten peneliti di bidang konstruksi bangunan air hanya melibatkan tugas akademik atau konsultasi. Padahal, seorang peneliti di bidang ini juga harus melakukan eksperimen fisik, bekerja dengan alat-alat dan teknologi khusus, serta menangani masalah teknis terkait konstruksi bangunan air.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti insinyur sipil, adalah bahwa peneliti atau asisten peneliti di bidang konstruksi bangunan air lebih fokus pada penelitian dan pengembangan teknologi baru untuk meningkatkan keberlanjutan dan efisiensi infrastruktur air. Sementara itu, insinyur sipil biasanya lebih terlibat dalam perencanaan, desain, dan pembangunan infrastruktur air yang sudah ada.