Seorang peneliti dalam bidang psikologi anak dan remaja bertugas untuk melakukan riset dan analisis terhadap perkembangan psikologis anak dan remaja.
Tugas utamanya meliputi mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dan tes psikologis, serta menganalisis data tersebut untuk mengidentifikasi pola dan tren dalam perkembangan psikologis anak dan remaja.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan penulisan laporan penelitian dan presentasi hasil penelitian kepada kolega dan masyarakat ilmiah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam bidang psikologi anak dan remaja.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Peneliti dalam bidang psikologi anak dan remaja adalah seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang psikologi, memiliki ketertarikan dan minat yang kuat dalam pemahaman dan pengembangan anak dan remaja, serta memiliki kemampuan analisis yang baik dalam menginterpretasi data penelitian.
Dalam hal ini, seorang peneliti juga perlu memiliki keterampilan komunikasi yang baik untuk berinteraksi dengan anak-anak dan remaja, serta kemampuan kerja tim untuk bekerja dengan rekan peneliti lainnya.
Jika kamu tidak memiliki minat yang kuat dalam psikologi, kurang sabar dalam berinteraksi dengan anak-anak dan remaja, serta tidak tertarik dalam melakukan penelitian, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi peneliti dalam bidang psikologi anak dan remaja adalah bahwa hanya melibatkan pengamatan dan wawancara dengan anak-anak, padahal sebenarnya juga melibatkan analisis data dan penelitian ilmiah yang kompleks.
Ekspektasi terhadap profesi ini seringkali menganggap bahwa hasil penelitian akan memberikan solusi instan dan terbukti efektif dalam mengatasi masalah anak dan remaja, padahal realitanya adalah bahwa proses perubahan dan pemulihan membutuhkan waktu dan keterlibatan berbagai pihak.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti konselor atau terapis anak dan remaja, adalah bahwa peneliti lebih fokus pada penelitian, pengembangan teori, dan kontribusi pengetahuan baru, sedangkan konselor dan terapis lebih fokus pada penerapan intervensi yang dapat membantu individu secara langsung.