bertugas memberikan dukungan dan bimbingan kepada remaja dalam menghadapi berbagai masalah pribadi dan sosial.
Kegiatan sehari-hari mencakup melakukan konseling individu dan kelompok, membuat rencana perawatan, serta mengadakan sesi tanya jawab atau edukasi tentang isu-isu remaja.
Selain itu, konselor juga akan berkoordinasi dengan orang tua, guru, dan pihak terkait lainnya untuk memastikan kesejahteraan dan perkembangan remaja yang optimal.
Profil orang yang cocok untuk menjadi konselor di lembaga konseling remaja adalah seseorang yang empati, sabar, dan memiliki kemampuan mendengarkan yang baik, serta memiliki pemahaman yang mendalam tentang masalah dan perkembangan remaja.
Jika kamu tidak memiliki kemampuan empati, kurang sabar dalam mendengarkan masalah orang lain, dan tidak tertarik pada perkembangan remaja, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai konselor di lembaga konseling remaja.
Miskonsepsi tentang profesi Konselor di lembaga konseling remaja adalah bahwa mereka hanya berperan sebagai teman atau pendamping remaja yang sedang mengalami masalah, padahal sebenarnya mereka memiliki peran yang lebih kompleks dan profesional dalam membantu remaja mengatasi masalahnya.
Ekspektasi yang salah tentang profesi Konselor di lembaga konseling remaja adalah bahwa mereka dapat memberikan solusi instan atau membuat remaja sepenuhnya pulih dari masalahnya. Faktanya, proses konseling adalah proses yang panjang dan membutuhkan kerjasama antara konselor dan remaja untuk mencapai perubahan yang diinginkan.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti teman sebaya atau guru BK, adalah bahwa Konselor di lembaga konseling remaja memiliki latar belakang pendidikan dan pelatihan khusus dalam bidang psikologi dan konseling. Mereka menggunakan pendekatan yang lebih ilmiah dan terstruktur dalam membantu remaja mengatasi masalah mereka, dibandingkan dengan pendekatan yang lebih informal yang dimiliki oleh teman sebaya atau guru BK.