Peneliti Kebijakan Keluarga

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai peneliti kebijakan keluarga melibatkan studi dan analisis terhadap kebijakan yang berhubungan dengan keluarga.

Tugas utamanya adalah mengumpulkan data, menganalisis kebijakan yang ada, dan menyusun laporan hasil penelitian untuk memberikan rekomendasi kebijakan yang dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerjasama dengan pemerintah, LSM, dan institusi lainnya untuk memperoleh data dan informasi yang relevan untuk penelitian yang sedang dilakukan.

Apa saya cocok bekerja sebagai Peneliti kebijakan keluarga?

Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Peneliti Kebijakan Keluarga adalah seorang yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang sosial atau kesejahteraan masyarakat, memiliki keterampilan analitis yang kuat, dan mampu mengolah data secara efektif.

Dalam mencari solusi untuk isu-isu yang berkaitan dengan kebijakan keluarga, seorang peneliti kebijakan keluarga juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, termasuk dalam presentasi dan penulisan laporan penelitian.

Jika kamu tidak tertarik dalam menganalisis data, mengidentifikasi tren, dan mengambil keputusan berdasarkan analisis yang mendalam, kamu mungkin tidak cocok dengan pekerjaan ini.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi peneliti kebijakan keluarga adalah bahwa mereka hanya melakukan penelitian akademik tanpa dampak nyata. Namun, kenyataannya, peneliti kebijakan keluarga juga bertugas untuk menerjemahkan hasil penelitian menjadi kebijakan yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Ekspektasi terhadap peneliti kebijakan keluarga seringkali mengasumsikan bahwa mereka akan menemukan solusi yang sempurna untuk semua masalah keluarga. Namun, realitanya, profesi ini berfokus pada analisis data dan memberikan rekomendasi kebijakan berdasarkan pengertian yang mendalam tentang dinamika keluarga.

Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti konselor pernikahan dan keluarga, adalah bahwa peneliti kebijakan keluarga lebih berfokus pada aspek kebijakan dan pengaruhnya terhadap keluarga secara keseluruhan, sementara konselor pernikahan dan keluarga berfokus pada membantu individu dan pasangan mengatasi masalah mereka dalam hubungan.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Studi Keluarga dan Perkembangan Manusia
Ilmu Keluarga dan Konsumen
Ilmu Sosiologi atau Antropologi
Pendidikan Anak Usia Dini
Psikologi Keluarga
Studi Perempuan dan Gender
Studi Keluarga dan Kebijakan Sosial
Kajian Pembangunan Keluarga
Pendidikan Kesehatan Reproduksi
Ilmu Kesehatan Masyarakat/Kesejahteraan Sosial.

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM)
Universitas dan lembaga riset lainnya
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Daerah (BKKB D)
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berfokus pada isu keluarga
Perusahaan Konsultan yang menyediakan jasa penelitian kebijakan keluarga
Lembaga riset swasta yang berfokus pada isu keluarga
Organisasi internasional yang bekerja di Indonesia dan memiliki program terkait keluarga
Perusahaan teknologi yang berkembang dan fokus pada inovasi untuk keluarga.