Peneliti Sosial Budaya

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai peneliti sosial budaya melibatkan pengumpulan dan analisis data tentang masyarakat dan budayanya.

Tugas utamanya meliputi observasi lapangan, wawancara dengan responden, dan pengolahan data untuk menghasilkan temuan dan kesimpulan yang bermanfaat.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan penulisan laporan penelitian dan presentasi hasil penelitian kepada pihak terkait atau di forum akademik.

Apa saya cocok bekerja sebagai Peneliti sosial budaya?

Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Peneliti Sosial Budaya adalah seorang yang memiliki minat dan kepekaan yang tinggi terhadap masyarakat dan budaya, serta memiliki kemampuan analisis yang kuat dalam memahami perubahan sosial dan budaya.

Sebagai peneliti, seorang kandidat juga harus memiliki keterampilan dalam pengumpulan dan analisis data, serta kemampuan komunikasi yang baik agar dapat menyampaikan hasil penelitian dengan jelas dan efektif.

Jika kamu tidak memiliki minat dalam mengamati dan menganalisis pola sosial serta kesenjangan dalam masyarakat, kamu mungkin tidak cocok sebagai peneliti sosial budaya.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi Peneliti sosial budaya adalah bahwa mereka hanya menghabiskan waktu di perpustakaan dan tidak terlibat langsung dengan masyarakat yang diteliti. Namun, dalam realitasnya, peneliti ini aktif berinteraksi dengan masyarakat, mengamati, dan mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan studi lapangan.

Salah satu perbedaan antara Peneliti sosial budaya dengan profesi yang mirip, seperti Dosen atau Guru, adalah fokusnya pada penelitian dan analisis ilmiah terhadap masyarakat dan budaya. Peneliti sosial budaya lebih terlibat dalam pengembangan teori dan mencari pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika sosial dan budaya di masyarakat.

Miskonsepsi lain tentang Peneliti sosial budaya adalah bahwa pekerjaan mereka tidak memiliki dampak nyata atau tidak praktis dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dalam realitanya, hasil penelitian mereka dapat digunakan untuk membantu merancang kebijakan sosial budaya, meningkatkan pemahaman antarbudaya, serta memberikan wawasan yang berharga dalam memecahkan masalah sosial yang kompleks.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Sosiologi
Antropologi
Psikologi
Ilmu Politik
Sejarah
Komunikasi
Pendidikan
Kajian Budaya
Studi Gender dan Seksualitas
Etnologi

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi (P2KI)
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Universitas Gadjah Mada (UGM)
Universitas Indonesia (UI)
Universitas Negeri Malang (UM)
Universitas Airlangga (Unair)
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)
PT. Nielsen Indonesia