Pengajar/akademisi Bidang Kesehatan Reproduksi

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai pengajar/akademisi bidang kesehatan reproduksi melibatkan pengajaran dan penelitian dalam bidang kesehatan reproduksi untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat.

Tugas utama meliputi menyusun dan menyampaikan materi kuliah yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi, serta melakukan penelitian untuk menghasilkan pengetahuan baru dalam bidang ini.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerjasama dengan instansi pemerintah dan organisasi non-profit untuk mengembangkan program-program pendidikan dan intervensi kesehatan reproduksi yang efektif.

Apa saya cocok bekerja sebagai Pengajar/akademisi bidang kesehatan reproduksi?

Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan pengajar/akademisi bidang kesehatan reproduksi adalah seseorang yang memiliki pendidikan dan kualifikasi yang tinggi dalam bidang kesehatan reproduksi serta memiliki pengalaman yang luas dalam mengajar dan melakukan penelitian di bidang tersebut.

Kemampuan komunikasi yang baik serta dedikasi untuk terus belajar dan mengembangkan pengetahuan juga sangat diperlukan dalam pekerjaan ini.

Jika kamu tidak memiliki minat dalam bidang kesehatan reproduksi, tidak peduli dengan kesehatan masyarakat, dan tidak memiliki kepedulian terhadap pendidikan dan pembelajaran, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai pengajar atau akademisi bidang kesehatan reproduksi.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi pengajar/akademisi bidang kesehatan reproduksi adalah ekspektasi bahwa mereka hanya akan mengajar dan memberikan pengetahuan dasar tentang topik tersebut. Realitanya, mereka juga berperan aktif dalam melakukan riset, menulis publikasi ilmiah, dan mengembangkan kurikulum pendidikan.

Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti dokter spesialis kandungan, adalah bahwa pengajar/akademisi kesehatan reproduksi lebih berfokus pada pendidikan, penelitian, dan penyebaran pengetahuan kepada generasi mendatang. Sedangkan dokter spesialis kandungan lebih berfokus pada pelayanan kesehatan langsung kepada pasien.

Miskonsepsi lainnya adalah anggapan bahwa menjadi pengajar/akademisi di bidang kesehatan reproduksi tidak memiliki dampak signifikan dalam perbaikan kesehatan reproduksi masyarakat. Padahal, melalui pendidikan dan penelitian yang mereka lakukan, mereka dapat memberikan kontribusi penting dalam meningkatkan pemahaman dan penanganan masalah kesehatan reproduksi di masyarakat.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Ilmu Kesehatan Reproduksi
Kebidanan
Obstetri
Ginekologi
Psikologi Kesehatan Reproduksi
Pendidikan Kesehatan Reproduksi
Kesehatan Masyarakat (khususnya dalam bidang kesehatan reproduksi)
Biologi Reproduksi
Farmasi Klinis
Ilmu Kedokteran dengan spesialisasi dalam bidang kesehatan reproduksi.

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM)
RSUD Dr. Sardjito Yogyakarta
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
RSUD Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
RSUD Dr. Siti Hajar Parepare
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro