Pengamat Konflik Dan Perdamaian Internasional

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai pengamat konflik dan perdamaian internasional melibatkan analisis dan pemantauan situasi konflik di tingkat global.

Tugas utama mencakup melacak perkembangan konflik, mengumpulkan data, dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya konflik serta upaya perdamaian.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan pelaporan hasil analisis kepada pihak terkait dan memberikan rekomendasi untuk upaya perdamaian yang efektif.

Apa saya cocok bekerja sebagai Pengamat konflik dan perdamaian internasional?

Seorang yang cocok untuk pekerjaan sebagai Pengamat Konflik dan Perdamaian Internasional adalah seseorang yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang isu-isu global dan konflik internasional. Mereka juga harus memiliki keterampilan analitis yang kuat dan kemampuan untuk melihat situasi dari berbagai sudut pandang.

Jika kamu adalah seseorang yang tidak tertarik atau tidak memiliki pengetahuan yang memadai mengenai konflik dan diplomasi internasional, kamu mungkin tidak cocok dengan pekerjaan ini.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi Pengamat Konflik dan Perdamaian Internasional adalah bahwa mereka bisa dengan mudah menyelesaikan semua konflik di dunia, padahal peran mereka lebih pada mengamati, menganalisis, dan memberikan rekomendasi sebagai ahli.

Ekspektasi yang salah adalah bahwa Pengamat Konflik dan Perdamaian Internasional akan selalu diterima oleh semua pihak yang terlibat dalam konflik, namun realitanya mereka sering kali menghadapi tantangan dan resistensi dari pihak-pihak yang berkonflik.

Perbedaan dengan profesi serupa, seperti Diplomat, adalah bahwa Pengamat Konflik dan Perdamaian Internasional lebih berfokus pada analisis dan pemahaman terhadap konflik, sedangkan Diplomat lebih terlibat dalam proses negosiasi dan mediasi untuk mencapai perdamaian.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Hubungan Internasional
Studi Keamanan Internasional
Diplomasi dan Negosiasi
Studi Perdamaian dan Konflik
Politik Internasional
Kajian Asia Tenggara
Kajian Timur Tengah
Studi Amerika Latin
Studi Eropa
Kajian Globalisasi dan Pengembangan Internasional

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia
Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia
Pusat Kajian Diplomasi dan Keamanan Internasional (PUSKINDIP)
Universitas Indonesia, Departemen Hubungan International
Universitas Gadjah Mada, Program Studi Hubungan Internasional
Universitas Padjadjaran, Program Studi Ilmu Hubungan Internasional
Universitas Airlangga, Program Studi Ilmu Hubungan Internasional
Universitas Sebelas Maret, Program Studi Hubungan Internasional
Universitas Hasanuddin, Program Studi Hubungan Internasional
Universitas Diponegoro, Program Studi Hubungan Internasional