Pekerjaan sebagai pengawas bimbingan dan konseling di institusi pendidikan melibatkan pemantauan dan koordinasi program bimbingan dan konseling di sekolah.
Tugas utama meliputi membantu siswa dalam mengatasi masalah pribadi, emosional, akademik, dan sosial, serta memberikan panduan dan saran kepada siswa dan guru.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan analisis dan pengelolaan data dari hasil evaluasi bimbingan dan konseling, serta kerjasama dengan stakeholder sekolah untuk meningkatkan layanan bimbingan dan konseling.
Seorang yang cocok untuk tipe pekerjaan Pengawas Bimbingan dan Konseling di institusi pendidikan adalah seseorang yang memiliki pemahaman yang kuat tentang psikologi pendidikan, memiliki keterampilan dalam membantu siswa mengatasi masalah pribadi dan akademik, serta mampu bekerja dengan baik dalam lingkungan tim pendidikan.
Dalam tugas sehari-hari, seorang Pengawas Bimbingan dan Konseling juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, empati terhadap siswa, serta memiliki kepekaan terhadap isu-isu kesehatan mental dan kesejahteraan siswa.
Profil orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak memiliki empati yang cukup, tidak terampil dalam memberikan saran dan pedoman kepada orang lain, serta tidak sabar dalam mendengarkan dan memahami masalah orang lain.
Miskonsepsi tentang Pengawas Bimbingan dan Konseling di institusi pendidikan adalah mereka hanya bertugas mengatasi masalah akademik siswa, padahal sesungguhnya mereka juga membantu mengatasi masalah personal dan emosional siswa.
Ekspektasi terhadap Pengawas Bimbingan dan Konseling di institusi pendidikan adalah mereka dapat menyelesaikan semua masalah siswa dengan cepat, namun realitanya mereka bekerja secara kolaboratif dengan siswa, guru, dan orang tua dalam menangani masalah yang kompleks.
Perbedaan dengan profesi yang mirip seperti Guru Bimbingan dan Konseling adalah Pengawas Bimbingan dan Konseling bertanggung jawab dalam mengembangkan program bimbingan dan konseling di institusi pendidikan, sementara Guru Bimbingan dan Konseling lebih fokus pada pemberian layanan bimbingan dan konseling kepada siswa secara langsung.