Sebagai pengawas proyek rekonstruksi bencana, tanggung jawab utama meliputi supervisi dan pemantauan progres dan kualitas pekerjaan rekonstruksi.
Pekerjaan ini juga melibatkan koordinasi antara kontraktor, tim proyek, dan pihak terkait lainnya guna memastikan kesiapan dan keberlanjutan proyek rekonstruksi.
Selain itu, seorang pengawas proyek rekonstruksi bencana juga bertanggung jawab untuk mengawasi penggunaan dana proyek secara efisien dan dalam batas anggaran yang telah ditetapkan.
Seorang yang cocok untuk pengawas proyek rekonstruksi bencana adalah seseorang yang memiliki pengalaman dalam manajemen proyek, kemampuan analitis yang kuat, serta kemampuan untuk menghadapi tekanan dan mengambil keputusan dengan cepat.
Kandidat juga harus memiliki pemahaman yang baik tentang bencana dan proses rekonstruksi, serta mampu berkomunikasi dengan baik dengan berbagai stakeholder yang terlibat dalam proyek tersebut.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak memiliki kemampuan kepemimpinan yang kuat, kurang mampu bekerja di bawah tekanan, dan tidak memiliki kesabaran dalam menangani situasi yang kompleks.
Miskonsepsi umum tentang profesi Pengawas Proyek Rekonstruksi Bencana adalah bahwa mereka hanya bertugas untuk mengawasi pekerjaan fisik proyek. Namun, dalam realita, mereka juga harus mengurus administrasi, pemantauan anggaran, dan koordinasi dengan pihak terkait.
Ekspektasi yang salah tentang profesi ini adalah bahwa mereka akan langsung terlibat dalam pekerjaan fisik rekonstruksi bencana. Padahal, tugas mereka lebih fokus pada pengawasan, pemantauan, dan penilaian kualitas pekerjaan yang dilakukan oleh pihak kontraktor.
Perbedaan utama dengan profesi sejenis seperti Manajer Proyek adalah bahwa Pengawas Proyek Rekonstruksi Bencana bertanggung jawab secara langsung untuk memastikan puasnya hasil rekonstruksi yang aman dan sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan untuk pemulihan pasca bencana.