Sebagai pengelola media online sastra Bali, tugas utama saya adalah mengumpulkan dan menerbitkan karya sastra berbahasa Bali, seperti puisi, cerpen, dan drama.
Saya juga bertugas memvalidasi dan mengedit naskah-naskah sastra yang masuk, serta melakukan riset untuk menghasilkan konten sastra yang menarik dan berkualitas.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan promosi dan komunikasi dengan penulis Bali dan masyarakat Bali, agar karya sastra mereka dapat lebih banyak dikenal dan diapresiasi.
Profil orang yang cocok untuk menjadi pengelola media online sastra Bali adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dan minat yang mendalam terhadap sastra Bali, kreatif, dan mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Bali dan Indonesia.
Sebagai pengelola media online, kemampuan dalam penggunaan teknologi dan update terhadap perkembangan dunia digital juga menjadi hal yang penting.
Jika kamu tidak memiliki pengetahuan yang cukup dan minat yang besar terhadap sastra Bali serta kurang aktif dan kreatif dalam mengelola media online, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi Pengelola Media Online Sastra Bali adalah bahwa pekerjaannya hanya berkutat pada menulis dan mempublikasikan karya sastra. Padahal, sebenarnya mereka juga harus terlibat dalam pengelolaan platform online, pemasaran konten, dan membangun jaringan dengan penulis dan pelaku seni Bali.
Ekspektasi yang salah tentang profesi ini adalah bahwa pengelola media online sastra Bali akan langsung mendapatkan popularitas dan pengakuan di kalangan komunitas sastra. Namun, realitanya, membangun audiens dan reputasi dapat membutuhkan waktu yang lama dan upaya yang konsisten.
Perbedaan utama antara profesi Pengelola Media Online Sastra Bali dengan profesi mirip seperti Penyunting Buku adalah bahwa Pengelola Media Online Sastra Bali lebih fokus pada platform online dan mempublikasikan konten secara digital, sementara Penyunting Buku lebih berfokus pada proses penerbitan fisik dan penyuntingan naskah langsung.