Sebagai pengelola transportasi syariah, tugas utama meliputi mengatur dan mengawasi operasional kendaraan yang sesuai dengan prinsip syariah.
Selain itu, juga bertanggung jawab dalam pemilihan sopir yang berkualitas, pengaturan jadwal perjalanan yang efektif, serta penyelesaian masalah yang mungkin timbul selama perjalanan.
Pekerjaan ini juga membutuhkan kemampuan komunikasi yang baik dengan pelanggan untuk memberikan pelayanan yang optimal dan menjaga reputasi baik perusahaan di kalangan pengguna transportasi syariah.
Orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Pengelola Transportasi Syariah adalah mereka yang memiliki pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip syariah dalam transportasi dan memiliki kemampuan analitis yang kuat dalam mengelola operasional transportasi syariah.
Seorang kandidat yang baik untuk pekerjaan ini juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk berinteraksi dengan pelanggan, mitra bisnis, dan masyarakat serta memiliki komitmen yang tinggi terhadap integritas dan nilai-nilai syariah.
Orang yang kurang memiliki pemahaman dan minat terhadap prinsip-prinsip syariah kemungkinan tidak cocok dengan pekerjaan sebagai pengelola transportasi syariah.
Miskonsepsi tentang profesi pengelola transportasi syariah adalah bahwa mereka hanya melayani penumpang yang beragama Islam. Pada kenyataannya, pengelola transportasi syariah melayani semua penumpang tanpa memandang agama.
Ekspektasi yang salah tentang pengelola transportasi syariah adalah bahwa mereka selalu mengutamakan aturan agama dalam setiap aspek layanan. Namun, kenyataannya, mereka juga harus mematuhi peraturan transportasi umum yang berlaku di negara mereka.
Perbedaan signifikan antara pengelola transportasi syariah dan profesi yang mirip, seperti pengemudi taksi atau ojek online, adalah penggunaan prinsip-prinsip syariah dalam operasional mereka. Mereka berkomitmen untuk menyediakan layanan yang sesuai dengan hukum Islam, seperti tidak menyediakan minuman beralkohol atau tidak memutar musik yang bertentangan dengan agama.