Pekerjaan di bidang pengembang kurikulum luar sekolah bertujuan untuk merancang program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa di luar lingkungan sekolah.
Tugas utama meliputi melaksanakan penelitian, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, untuk mengidentifikasi kebutuhan dan minat siswa dalam mengikuti program pendidikan di luar sekolah.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan pengembangan dan penyesuaian materi pembelajaran, pembuatan kurikulum dan pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler, serta melakukan evaluasi dan penilaian terhadap program yang telah dilaksanakan.
Seorang yang memiliki kreativitas tinggi, memiliki keahlian dalam analisis data dan penelitian, serta memiliki pemahaman yang baik tentang pendidikan non-formal akan cocok dengan pekerjaan sebagai pengembang kurikulum luar sekolah.
Seorang kandidat juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, mampu bekerja secara mandiri, dan memiliki minat yang kuat dalam pendidikan non-formal.
Seseorang yang tidak memiliki kreativitas tinggi, kurang berbakat dalam mengelola kegiatan ekstrakurikuler, dan tidak memiliki minat terhadap pendidikan non-formal mungkin tidak cocok dengan pekerjaan sebagai pengembang kurikulum luar sekolah.
Miskonsepsi umum tentang pengembang kurikulum luar sekolah adalah bahwa pekerjaan ini hanya melibatkan pembuatan rencana pelajaran yang menarik, tanpa memperhatikan aspek kualitas pendidikan secara menyeluruh.
Ekspektasi yang salah tentang pengembang kurikulum luar sekolah adalah bahwa mereka seharusnya menghasilkan program-program yang langsung memberikan hasil nyata dan signifikan dalam waktu singkat, padahal proses pengembangan kurikulum butuh waktu yang lama untuk mencapai hasil yang berkualitas.
Perbedaan utama antara pengembang kurikulum luar sekolah dengan profesi serupa seperti guru atau pengajar adalah bahwa pengembang kurikulum lebih fokus pada perencanaan dan pengaturan kurikulum secara keseluruhan, sedangkan guru atau pengajar lebih fokus pada implementasi dan mengajar langsung kepada siswa.