Pekerjaan sebagai pengembang kurikulum sastra melibatkan pengembangan dan penyesuaian kurikulum sastra di tingkat sekolah atau universitas.
Tugas utamanya adalah membuat rencana pembelajaran sastra yang sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan siswa.
Selain itu, pengembang kurikulum sastra juga bertanggung jawab dalam memilih dan menyeleksi bahan bacaan yang relevan dan menarik bagi siswa.
Seorang pemilik profil yang cocok untuk pekerjaan sebagai pengembang kurikulum sastra adalah seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas tentang sastra, kreatif, dan memiliki kemampuan analisis yang baik dalam membentuk kurikulum yang relevan dan menarik bagi siswa.
Seseorang yang tidak cocok dengan pekerjaan pengembang kurikulum sastra adalah mereka yang tidak memiliki minat dan pengetahuan yang mendalam tentang sastra serta kurang memiliki kreativitas dalam merancang dan mengembangkan kurikulum.
Miskonsepsi tentang profesi Pengembang Kurikulum Sastra adalah bahwa mereka hanya perlu membaca buku-buku sastra sehingga ekspektasinya adalah mereka hanya bekerja sambil menikmati membaca novel-novel yang mereka sukai. Namun, realitanya, pekerjaan ini melibatkan analisis mendalam tentang teori sastra, pengembangan modul, dan penyesuaian kurikulum berdasarkan kebutuhan siswa.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti seorang guru sastra atau dosen, adalah bahwa pengembang kurikulum sastra berfokus pada merancang dan mengembangkan rencana pembelajaran dan materi pelajaran yang terstruktur dan sistematis. Mereka tidak hanya memberikan pelajaran secara langsung kepada siswa seperti guru atau dosen, tetapi mereka juga berperan dalam merancang kurikulum secara menyeluruh.
Salah satu miskonsepsi lainnya adalah bahwa pengembang kurikulum sastra hanya bekerja di sekolah atau universitas tertentu. Padahal, mereka juga bisa bekerja di lembaga pendidikan lainnya, seperti penerbit atau lembaga penelitian, untuk mengembangkan materi pelajaran sastra yang inovatif dan relevan untuk berbagai kalangan pendidikan.